• Senin, 22 Desember 2025

Eks Anggota BIN Bongkar Isi Pertemuan Jokowi dan Abu Bakar Ba’asyir, Sengaja Direkayasa untuk Pencitraan Politik

Photo Author
- Jumat, 10 Oktober 2025 | 13:08 WIB
Mantan anggota Badan Intelijen Negara (BIN), Kolonel Inf (Purn) Sri Radjasa Chandra (Foto: YouTube/Abraham Samad SPEAK UP)
Mantan anggota Badan Intelijen Negara (BIN), Kolonel Inf (Purn) Sri Radjasa Chandra (Foto: YouTube/Abraham Samad SPEAK UP)

KONTEKS.CO.ID - Mantan anggota Badan Intelijen Negara (BIN), Kolonel Inf (Purn) Sri Radjasa Chandra mengendus aroma rekayasa di balik pertemuan antara Presiden ke-7, Joko Widodo alias Jokowi dan Ustadz Abu Bakar Ba’asyir.

Menurutnya, pertemuan tersebut bukanlah peristiwa spontan, namun hasil rekayasa komunikasi politik dari pihak Jokowi.

Strategi itu menurut Sri, bertujuan membangun citra sekaligus memperoleh legitimasi kultural di tengah merosotnya dukungan politik formal kepadanya.

“Memang benar kedatangan Ustadz Abu Bakar Ba’asyir itu atas inisiatif Abu Bakar Ba’asyir,” ungkap Sri Radjasa, dalam podcast YouTube Abraham Samad SPEAK UP bertema; 'Eks Anggota BIN Bocorkan Hasil Pertemuan Prabowo dengan Jokowi & Abu Bakar Ba'asyir', yang tayang pada Kamis, 9 Oktober 2025.

Baca Juga: Jokowi Kaget Tiba-tiba Abu Bakar Ba'asyir Sambangi Rumahnya untuk Beri Nasihat Selama 30 Menit

Sri menyebut, maksud kedatangan Abu Bakar Ba’asyir bukan untuk memberi restu politik, melainkan melontarkan teguran langsung kepada mantan Wali Kota Solo itu.

“Dia (Ba’asyir) melihat bahwa ada yang melampaui batas, yang dilakukan oleh Jokowi, sebagai ulama dia berkewajiban untuk menegur,” timpalnya.

Namun di balik pertemuan itu, Sri Radjasa mengungkap adanya manuver naratif dari kubu Jokowi untuk mengubah makna kehadiran Ba’asyir.

Berdasarkan informasi yang diperolehnya, staf Jokowi sempat menunda pertemuan secara sengaja, dengan alasan sang mantan presiden sedang tidak berada di rumah.

“Informasi yang saya dapat, dia (Jokowi) ada di rumah, cuma dia minta waktu sampai jam 1 agar mendesain pertemuan ini untuk kepentingan Jokowi, untuk kepentingan media,” bebernya.

Baca Juga: Enam Bocoran Pertemuan Prabowo-Jokowi, Prof Ikrar: Prabowo Akan Habisi Geng Solo dan Oligarki

Alhasil, pertemuan itu kata Sri, memungkinkan tim komunikasi Jokowi menyusun skenario pencitraan, sehingga publik menangkap pertemuan tersebut sebagai dukungan simbolik dari seorang tokoh ulama terhadap mantan presiden.

“Sehingga terkesan ada sandaran kultural yang diberikan kepada Jokowi, di tengah dia sedang kehilangan dukungan dari kelompok politik yang formal,” ungkapnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rizki Adiputra

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X