KONTEKS.CO.ID - Bersamaan dengan perjanjian dagang, Indonesia dan Kanada menandatangani perjanjian kerja sama pertahanan.
Kesepakatan ini mencakup pelatihan militer, keamanan maritim, pertahanan siber, dan misi perdamaian.
Presiden Subianto mengatakan tujuan perjanjian pertahanan adalah meningkatkan pelatihan bagi pemuda Indonesia dalam bidang pertahanan di Kanada.
Baca Juga: 17 Orang Tewas di Taiwan, Topan Ragasa Kini Obrak-abrik China: 2 Juta Orang Dievakuasi
Carney menilai perjanjian ini sebagai “kesepakatan yang mengubah permainan” bagi bisnis Kanada dan mendorong perdagangan serta investasi kedua negara.
Kesepakatan ini disepakati di tengah sorotan publik di Indonesia terkait protes kenaikan biaya hidup dan tunjangan legislatif.
Prabowo juga meminta maaf karena tidak hadir di KTT G7 di Alberta, Kanada, pada Juni lalu karena jadwal yang padat.
Baca Juga: KPK Ungkap Alasan Tangkap Dirut PT Wahana Adyawarna
Ia menambahkan, Kanada memiliki tempat khusus di hatinya sejak kecil dan bercanda ingin menjadi Mountie.
‘Mountie’ adalah istilah populer untuk anggota Royal Canadian Mounted Police (RCMP), yaitu kepolisian federal Kanada.
Mereka dikenal dengan seragam merah cerah dan topi koboi khas Kanada.
Baca Juga: Roy Suryo Sebut Gibran Sah Dimakzulkan Jika Dugaan Masalah Pendidikan Terbukti
Tugasnya mencakup penegakan hukum, keamanan nasional, patroli wilayah pedesaan dan terpencil, serta beberapa fungsi investigasi federal.
RCMP juga sering dianggap ikon nasional Kanada karena perannya dalam sejarah dan budaya negara tersebut.
Artikel Terkait
Sah! Indonesia dan Kanada Tandatangani ICA-CEPA, Prabowo dan PM Carney Jadi Saksi
Rampungkan Agenda di New York, Presiden Prabowo Lanjutkan Lawatan ke Ottawa Kanada
Selain Teken ICA-CEPA, Ini Agenda Lengkap Presiden Prabowo Selama Lawatan ke Kanada
Momen Hangat Diaspora dan Anak Berpakaian Adat Sambut Prabowo di Kanada, Bawa Harapan Penting untuk Presiden
Indonesia dan Kanada Tingkatkan Hubungan Ekonomi, Reaktor Nuklir Modular Ikut Dipertimbangkan