• Senin, 22 Desember 2025

Alasan Prabowo Tak Beri Penjelasan Soal Reshuffle Kabinet, Teddy Gusnaidi: Menjaga Kehormatan Mantan Menteri

Photo Author
- Minggu, 21 September 2025 | 21:57 WIB
Teddy Gusnaidi, Wakil Ketua Umum Partai Garuda (Tangkapan Layar Akun Youtube Unpacking Indonesia)
Teddy Gusnaidi, Wakil Ketua Umum Partai Garuda (Tangkapan Layar Akun Youtube Unpacking Indonesia)

KONTEKS.CO.ID - Keputusan Presiden Prabowo Subianto untuk tidak memberikan penjelasan detail di balik perombakan atau reshuffle kabinetnya menjadi sorotan publik.

Wakil Ketua Umum Partai Garuda, Teddy Gusnaidi, menilai langkah ini merupakan strategi politik yang matang untuk menghindari kegaduhan dan menjaga kehormatan para menteri yang diganti.

Menurut Teddy, di tengah iklim politik yang cenderung panas, setiap pernyataan dari presiden, bahkan yang bersifat selorohan, dapat dengan mudah dijadikan "bensin" atau bahan bakar oleh pihak-pihak yang berseberangan untuk menyerang pemerintah.

Baca Juga: Kalah saat Debut Bersama Lille, Verdonk Tetap Catat Statistik Impresif!

"Semakin banyak kata yang kita sampaikan, maka semakin terbuka ruang untuk menjadi ruang tembak," ujar Teddy dalam sebuah video yang diunggah di kanal Youtube Unpacking Indonesia, 20 September 2025.

Ia meyakini, jika presiden memberikan alasan spesifik atas pencopotan seorang menteri, hal itu justru akan memicu "berbalas pantun" di ruang publik yang tidak produktif.

Selain untuk menghindari polemik, Teddy berpandangan bahwa keputusan ini juga diambil untuk melindungi para mantan menteri dari serangan lebih lanjut.

Baca Juga: Koalisi Masyarakat Sipil Desak Prabowo Evaluasi Menko Yusril Soal TGPF

Ia menjelaskan, ketika seorang menteri dicopot, persepsi publik secara otomatis akan mengarah pada kinerja yang kurang baik.

Dengan tidak memberikan penjelasan tambahan, Presiden Prabowo dianggap menyetop potensi perdebatan liar yang dapat merusak citra mantan pembantunya.

Teddy mencontohkan bagaimana pergantian Menteri Keuangan sebelumnya, Sri Mulyani, tanpa penjelasan resmi pun sudah memicu perdebatan panjang di masyarakat, apalagi jika disertai alasan detail dari Istana.

Baca Juga: Pemerintah Cari Insentif, Rayu WNI Tarik Dolar AS dari Luar Negeri

Oleh karena itu, langkah diam ini dipandang sebagai cara Prabowo untuk menjaga kondusivitas politik sekaligus menghormati kontribusi para menteri yang telah purna tugas. ***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Iqbal Marsya

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X