KONTEKS.CO.ID - Gerakan Nurani Bangsa (GNB) mendesak Presiden Prabowo Subianto segera membentuk tim atau komisi reformasi Polri.
Desakan ini muncul pasca meningkatnya kasus kekerasan aparat terhadap masyarakat sipil yang bikin publik makin resah.
“Mungkin mantan Kapolri, mantan Kompolnas, tokoh masyarakat, dan perwakilan masyarakat sipil,” kata Alissa Wahid, tokoh GNB yang dilansir pada Senin, 15 September 2025.
Menurutnya, tim ini penting untuk memastikan perubahan mendasar dalam tubuh kepolisian.
Bahkan, Komnas HAM pun diusulkan ikut masuk agar pengawasan terhadap aparat lebih kuat.
Prabowo Diminta Turun Langsung
Alissa Wahid berharap pemerintah benar-benar memimpin jalannya reformasi ini, bukan sekadar memberi mandat. “Tentu dipimpin menteri koordinator atau menteri terkait,” ujar putri Presiden ke-4 RI Gus Dur itu.
Dorongan ini makin kuat setelah Presiden Prabowo menerima sejumlah tokoh GNB di Istana Merdeka, Kamis 11 September 2025. Publik menunggu apakah usulan ini bakal diwujudkan jadi tim resmi bentukan negara.
Baca Juga: KPK Segera Umumkan Tersangka Skandal Korupsi Kuota Haji Rp1 Triliun, PPATK Sudah Serahkan Data Panas
Luka Akibat Kekerasan Aparat
GNB menilai reformasi Polri bukan cuma soal prosedur, tapi menyentuh level paradigma. Contohnya kasus tragis Affan Kurniawan, pengemudi ojek online 21 tahun yang meninggal usai dilindas rantis Brimob saat kerusuhan di Jakarta, 28 Agustus 2025.
“Yang terpenting adalah reformasi paradigma, terkait peran fungsi Polri dalam hidup bangsa. Banyaknya kekerasan aparat bukan kasuistik, tapi paradigmatik,” tegas Alissa.
Selain kekerasan, GNB juga menyoroti isu korupsi dan kolusi di tubuh Polri yang perlu segera dibereskan agar kepercayaan publik bisa balik.
Baca Juga: Ribuan Personel Gabungan Amankan Demo 15 September 2025 Menolak Reformasi Polri di DPR Hingga Monas
Deretan Tokoh GNB yang Temui Prabowo
Pertemuan GNB dengan Prabowo juga dihadiri sejumlah nama besar lintas agama dan latar belakang. Di antaranya ada Sinta Nuriyah Wahid, Quraish Shihab, Romo Franz Magnis-Suseno, Pdt Gomar Gultom, hingga Laode M. Syarif.
Artikel Terkait
Hikayat Aceh, Pidato Soekarno, Pertemuan Pertama GNB, UNESCO: Resmi Jadi Ingatan Kolektif Dunia
GNB Dukung Bawaslu: Pelanggaran Pemilu Diprediksi Meningkat
GNB Minta Presiden Prabowo Evaluasi Institusi Negara, Termasuk Kepemimpinan di Polri
Presiden Prabowo Sambut Positif Usulan GNB Soal Pembentukan Tim Reformasi Kepolisian