• Minggu, 21 Desember 2025

Indonesia Revitalisasi 120 Bahasa Daerah, Apa Saja?

Photo Author
- Sabtu, 6 September 2025 | 14:27 WIB
Ilustrasi huruf-huruf. (Freepik)
Ilustrasi huruf-huruf. (Freepik)

KONTEKS.CO.ID - Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah tengah mengintensifkan program revitalisasi 120 bahasa daerah di seluruh Indonesia untuk memperkuat identitas nasional di tengah arus globalisasi.

“Tiga bahasa telah direvitalisasi di Kalimantan Timur: Kenyah, Melayu Kutai, dan Paser. Tahun ini, bahasa Bulungan dan Tidung ditambahkan di Kalimantan Utara,” kata Kepala Balai Bahasa Kalimantan Timur, Asep Juanda, di Samarinda.

Ia menjelaskan, di bawah naungan Balai Bahasa Kalimantan Timur, saat ini terdapat 27 bahasa daerah yang sedang direvitalisasi, terdiri atas 16 bahasa di Kalimantan Timur dan 11 di Kalimantan Utara.

Baca Juga: Bisa Bicara Banyak Bahasa! Meta Uji Coba Fitur AI Penerjemah Reels dengan Lip Sync Realistis

Program pelestarian bahasa daerah ini berfokus pada generasi muda melalui Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI), yang menggabungkan penggunaan bahasa daerah dalam berbagai lomba menarik untuk siswa SD dan SMP.

Para siswa diajak untuk menghargai dan aktif menggunakan bahasa ibu mereka melalui lomba menulis cerpen, mendongeng, hingga stand-up comedy dengan bahasa daerah.

Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Hafidz Muksin, menyatakan program revitalisasi ini merupakan wujud nyata dari slogan Tri Gatra Bangun Bahasa, yaitu “Lestarikan Bahasa Daerah.”

Baca Juga: Kepala BGN Bela Wamen Stella soal MBG Bisa Tingkatkan Matematika dan Bahasa Inggris

Slogan ini berjalan beriringan dengan pilar “Utamakan Bahasa Indonesia”, yang dijalankan melalui program penguatan literasi nasional.

Pemerintah setiap tahun mencetak dan mendistribusikan lebih dari 21 juta buku bacaan berkualitas ke sekolah-sekolah dengan tingkat literasi rendah.

Program tersebut terbukti meningkatkan indeks literasi di sekolah penerima manfaat berdasarkan data asesmen nasional, serta diperkuat oleh dukungan terhadap 340 komunitas literasi hingga 2023.

Baca Juga: Google Meet Hadirkan Fitur Terjemahan Real-Time, Percakapan Tanpa Batasan Bahasa dan No Jeda, Bisa 'Speak' Indonesia?

Di saat yang sama, pilar ketiga Internasionalisasi Bahasa Indonesia yang telah menorehkan pencapaian penting dengan ditetapkannya bahasa Indonesia sebagai salah satu bahasa resmi Sidang Umum Unesco.

Selain itu, Universitas Al-Azhar di Mesir akan membuka program studi bahasa Indonesia pada 20 September 2025, menandai pengakuan global terhadap bahasa pemersatu bangsa Indonesia.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ari DP

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X