KONTEKS.CO.ID – Indonesia, khususnya TNI AU kehilangan salah satu penerbang pesawat tempur terbaiknya, yakni Marsekal Pertama (Marsma),TNI Fajar Adriyanto. Dia meninggal dalam kecelakaan pesawat latih di Ciampea, Bogor, Jawa Barat (Jabar).
Almarum sempat terlibat manuver berbahaya untuk mengusir jet tempur F-18 Hornet Angkatan Udara Amerika Serikat (AS) di Pulau Bawean, Gresik, Jawa Timur, pada 3 Juli 2003 silam.
Kala itu, Fajar yang masih berpangkat kapten, menerbangkan F-16 Falcon 1 bersama Kapten Ian untuk menghalau 2 jet tempur F-18 Hornet AS yang melanggar wilayah kedaulatan udara Indonesia.
Baca Juga: Mengenal Marsma Fajar Adriyanto, Eks Penerbang F-16 yang Gugur dalam Kecelakaan Pesawat di Bogor
Fajar dan Kapten Ian melakukan manuver udara berbahaya untuk menghalau dua pesawat termpur AS. Saat itu, Falcon 1 dalam posisi terancam karena F-18 AS mengambil posisi menyerang.
Atas kondisi tersebut, Falcon 2 yang diawaki Kapten Tonny dan Kapten Satriyo menjadi support fighter untuk membantu.
Dalam kondisi menegangkan tersebut, Fajar dan rekan-rekannya berhasil menghalau kedua pesat tempur AS yang melangar wilayah kedaulatan Indonesia.
Artikel Terkait
Tegang! Taiwan Lacak Puluhan Pesawat Tempur dan Kapal Angkatan Laut China dalam 2 Hari
Ancaman Nyata Bagi Indonesia, Australia Operasikan 72 Pesawat Tempur Siluman F-35
Macron Kunjungi AkmiL Magelang, Siap Kerja Sama Jual Beli Pesawat Tempur dan Kapal Selam
Mengenal Marsma Fajar Adriyanto, Eks Penerbang F-16 yang Gugur dalam Kecelakaan Pesawat di Bogor
Biodata Marsma Fajar Adriyanto Gugur Saat Latihan: Sosok Red Wolf, Penerbang F-16 yang Tak Tergantikan