Akun @MurtadhaOne1 menambahkan, "Brasil marah soal penyelamatan lamban, tapi Juliana ditemukan tewas setelah tiga hari tanpa air di medan vertikal. Ini bukan soal kemauan, tapi kondisi!".
Netizen Indonesia juga menegaskan bahwa drone tidak bisa mengangkut logistik berat karena risiko angin kencang.
"Drone perekam tidak kehabisan daya, tapi drone logistik butuh spesifikasi khusus. Ini yang netizen Brasil tidak paham!" kata akun X @HjHitler.
Baca Juga: Update Ranking Dunia BWF, Ganda Putra Berjaya, Jonatan Christie Rangking 3
Profil dan Biodata Juliana Marins
Juliana Marins yang baru berusia 26 tahun, dinyatakan meninggal dunia oleh tim SAR gabungan pada Selasa malam, 24 Juni 2025.
Dia ditemukan setelah operasi pencarian dramatis yang berlangsung hampir empat hari penuh di medan paling ekstrem gunung tertinggi kedua di Indonesia.
Juliana Marins memulai pendakian ke Gunung Rinjani pada Jumat, 20 Juni 2025, bersama 12 rekannya.
Mereka naik dari jalur Sembalun. Pada Sabtu dini hari, 21 Juni, saat masih gelap dan cuaca dingin menggigit, Juliana Marins berada di barisan belakang rombongan ketika dia terpeleset dan jatuh ke jurang di titik Cemara Nunggal, di ketinggian sekitar 3.200 mdpl.
Rekaman drone yang tersebar di media sosial dan laporan dari pendaki menyebutkan bahwa Juliana masih hidup pada hari dia jatuh.
Dia bahkan terlihat bergerak dan berusaha bertahan di antara batuan, membuat publik dan keluarga berharap cemas.
Namun, kabut tebal, medan ekstrem, dan keterbatasan akses menyulitkan upaya penyelamatan. Tim SAR sempat mendengar teriakan minta tolong, namun tak berhasil menjangkaunya pada hari pertama.
Kronologi Juliana Marins Pendaki Brasil yang Tewas di Gunung Rinjani
Pada Jumat, 20 Juni, Kementerian Kehutananan, yang turut mengoordinasikan upaya penyelamatan ini, menyebutkan Juliana memulai pendakian melalui pintu Sembalun pada Jumat 20 Juni bersama 12 rekan lainnya.
Dua anggota kelompok Juliana menggambarkan pendakian itu sulit. Sementara salah satunya mengatakan pendakian itu "sangat sulit" dan "sangat dingin, benar-benar sangat berat", seperti dikutip dari jaringan TV Brasil Globo.
Salah satu anggota kelompok itu mengatakan pada saat kecelakaan terjadi, Juliana berada di belakang kelompok yang mendaki bersama pemandu mereka.
Artikel Terkait
Pendaki Asal Brasil yang Jatuh ke Jurang di Gunung Rinjani Dilaporkan Meninggal Dunia, Ini Upaya yang Dilakukan Tim SAR
Delapan Tim Lolos ke 16 Besar Piala Dunia Antarklub 2025, Tiga Wakil Brasil Melaju
Ini Respons Istana, IG Prabowo Diserbu Netizen Brasil soal Turis Jatuh di Rinjani
Evakuasi Pendaki Brasil Tewas Terjatuh di Gunung Rinjani Dilanjutkan, Ini Prosesnya
Tim SAR Gabungan Ungkap Kesulitan Upaya Penyelamatan Pendaki Asal Brasil di Jurang Gunung Rinjani