Harta Hercules, Ini 5 Sumber Kekayaan Tenaga Ahli Pasar Jaya yang Kini Berseteru dengan Gatot Nurmantyo

KONTEKS.CO.ID - Sumber kekayaan Hercules menjadi sorotan publik lantaran pemilik nama asli Rosario de Marshall itu ditunjuk oleh PD Pasar Jaya selaku salah satu BUMD milik Pemprov DKI, menjadi tenaga ahli.

Namanya makin viral setelah penguasa Tanah Abang itu kini berseteru dengan purnawirawan jenderal Gatot Nurmantyo. 

Perseteruan itu bermula saat mantan panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo keras menanggapi pernyataan Hercules soal Sutiyoso.

Baca Juga: Karier Moncer dan Profil Laksda TNI Hersan, Mantan Ajudan Jokowi yang Geser Letjen Kunto Arief Anak Try Sutrisno

Sumber kekayaan Hercules pun menjadi sorotan publik. Sebelumnya, Hercules  merupakan mantan preman Tanah Abang. Ia sering disebut sebagai penguasa Jakarta dari balik layar.

Bersama teman-temannya dari Timor Timur, Hercules membangun daerah kekuasaannya di Tanah Abang. Kini, ia terpilih menjadi tenaga ahli PD Pasar Jaya. 

Menurut M Rifky atau Eki Pitung, Wakil Ketua Badan Musyawarah Betawi, Hercules terpilih setelah mengikuti berbagai tahapan uji kepatutan dan kelayakan atau fit and proper test.

Baca Juga: Saham Tesla Drop Imbas Isu CEO Baru, Ini Klarifikasi Perusahaan

Profil Hercules

Hercules memang merupakan eks preman tanah abang yang memiliki kekuasaan besar. Ia bahkan membawahi kurang lebih 17 ribu anak buah yang tersebar di seluruh wilayah di Jakarta.

Melansir dari YouTube Auto Populer ID pada Jumat, 2 Mei 2025, sebelum menginjakkan kaki di Jakarta, pria kelahiran Timor Timur ini merupakan bagian dari Korps Baret Merah TNI, atau Tenaga Bantuan Operasi (TBO).

Dari situlah, nama Hercules mulai dipakainya. Keberaniannya yang luar biasa dianggap seperti tokoh mitologi Yunani yang legendaris.

Di tahun 1996, Hercules disingkirkan oleh kelompok pimpinan Muhammad Yusuf Muhi alias Ucu Kambing.

Baca Juga: 5 Drama Korea Teratas pada April 2025, Cek Drakor Favoritmu

Bahkan, pada 2018, Hercules sempat mendekam di penjara akibat kasus sengketa lahan di Kebon Jeruk, Jakarta Barat.