“Jika sebuah perusahaan mengendalikan mayoritas artis papan atas di industri ini, perusahaan tersebut dapat memanfaatkan kekuatan itu untuk membatasi eksposur bagi artis yang terkait dengan agensi pesaing.”
Stephanie Choi, peneliti pascadoktoral di Universitas Negeri New York di Buffalo, menunjukkan bahwa perusahaan Kpop semakin mengandalkan penggemar untuk mengadvokasi artis mereka dalam konflik industri.
"Dulu, produser televisi memiliki kontrol lebih besar atas K-pop, karena penampilan di TV sangat penting untuk promosi idola," ungkap Choi.
"Namun, dengan maraknya media sosial, perusahaan kini sangat bergantung pada keterlibatan penggemar akar rumput untuk mempromosikan artis mereka," kata Choi.
"Itulah sebabnya penggemar Korea, yang memainkan peran penting dalam kegiatan promosi fisik, sering menolak tuduhan publik seperti ini."
Pada dasarnya, perusahaan meminta penggemar untuk campur tangan dalam perselisihan mereka.
Tetapi penggemar khawatir bahwa kontroversi semacam itu dapat merusak citra publik artis terutama menjelang perilisan album besar.***
Artikel Terkait
Kenalan Yuk dengan Dua Artis Muda Lawan Main Oh Sehun EXO di All That We Loved
Profil dan Biodata D.O. EXO, Si Ganteng Multitalenta dengan Banyak Penghargaan
Penyebab EXO Dapat Julukan Sang Kaisar Melon, Ternyata Karena Hal Ini
Chanyeol EXO Gelar Konser Solo di Jakarta Desember 2024, Siap-Siap!
Profil dan Perjalanan Karier Chanyeol EXO yang Bakal Konser di Jakarta Bulan Desember 2024
Fix! Xiumin EXO Comeback Solo Maret 2025 Usai Get Set, Go di Jepang
Heo's Restaurant Segera Tayang di Netflix, Drakor Fantasi Xiumin EXO yang Menggabungkan Sejarah dan Modernitas