KONTEKS.CO.ID - Suami Raisa, Hamish Daud tiba-tiba mendatangi Polda Metro Jaya pada Kamis, 19 Desember 2024.
Hamish Daud ditemani oleh kuasa hukumnya Sandy Arifin. Dia datang untuk berkonsultasi dengan pihak kepolisian.
Tentang masalah dugaan pencemaran nama baik dan pencatutan startup Octopus yang bergerak di bidang bank sampah.
Baca Juga: 7 Jam di Bareskrim Polri, Budi Arie Mengaku Hanya Diperiksa 2 Jam
Kedatangan Hamish Daud dan Sandy Arifin sudah dijadwalkan sejak dua minggu sebelumnya.
"Agenda hari ini sudah kita rencanakan dari dua minggu lalu," jelas Sandy Arifin di Polda Metro Jaya Jakarta.
"Terus udah pernah konsultasi ke sini, kemudian kita mengumpulkan data. Hari ini diminta kembali untuk melengkapi beberapa data."
Baca Juga: Cerita Warga Malaysia, Singapura, dan Thailand soal Pemerasan di DWP 2024: Ada Oknum Polisi Menyamar
"Kemudian klien kami juga menyampaikan bukti baru karena masih ada beberapa kekurangan yang menurut kami perlu didiskusikan dan akan kami kumpulkan saat ini," kata Sandy Arifin ditemui di lokasi.
Sandy Arifin memberikan informasi tambahan pada polisi berdasarkan beberapa sumber yang kini sedang berada di luar negeri.
"Karena ada beberapa orang yang harus kita tanyakan kebetulan ada di luar negeri," katanya.
Baca Juga: Boikot DWP 2024 Viral, Warga Malaysia Mengaku Diminta Uang hingga Rp32 M dan Wajib Tes Narkoba
"Kami meminta bantuan mereka untuk menjadi saksi terkait kerugian klien kami," ungkap Sandy.
"Selama ini nama baiknya selalu dibawa-bawa dalam suatu perusahaan ya. Kami ingin meminta mereka pertanggungjawabannya," lanjutnya.
Artikel Terkait
Bukan karena Tawuran, Terkuak Penyebab Polisi Tembak Siswa SMK di Semarang
Polisi Duga Kampus UIN Makassar Jadi Tempat Produksi Uang Palsu
Polisi Dalami Dugaan Pembunuhan Sekeluarga Tewas di Tangsel
Kasus Dugaan Bayi Tertukar di RSIJ Cempaka Putih, Polisi Sita CCTV dan Periksa Bidan
BMKG Peringatkan Potensi Cuaca Ekstrem di Pelabuhan Merak-Bakauheni, Polisi Akan Putar Balik Kendaraan
Cerita Warga Malaysia, Singapura, dan Thailand soal Pemerasan di DWP 2024: Ada Oknum Polisi Menyamar
Diduga Diperas Polisi, Panitia DWP Minta Penonton dari Berbagai Negara Lapor