Melihat potensi besar ini, Hollywood pun tak mau ketinggalan. Raksasa hiburan Fox Entertainment telah membeli saham di platform video vertikal Holywater, yang menaungi aplikasi My Drama dan My Passion.
Sementara Telemundo Studios, jaringan TV berbahasa Spanyol di AS, mulai memproduksi telenovela dengan format vertikal khas micro-drama.
Baca Juga: Umrah Mandiri Telah Legal, Pemerintah Bakal Integrasikan dengan Sistem Nusuk Milik Arab Saudi
Para aktor dan kreator di kota-kota seperti Los Angeles, Atlanta, dan New York kini ikut meramaikan produksi drama vertikal.
Anggaran produksinya relatif kecil, yakni 150.000–300.000 dolar AS (Rp2,5–5 miliar) per seri, dengan durasi produksi hanya sekitar 8–10 hari.
Bandingkan dengan film layar lebar yang bisa menelan biaya hingga 150 juta dolar AS (Rp2,4 triliun).
Dengan modal kecil, waktu produksi singkat, dan peluang viral tinggi, tak heran jika format drama vertikal ini disebut sebagai masa depan hiburan digital.
Kombinasi antara teknologi, kecepatan, dan kedekatan dengan media sosial menjadikan Dracin sebagai bentuk hiburan baru yang mudah diakses siapa pun.
Format vertikalnya cocok untuk generasi yang serba cepat, sementara narasinya tetap menggugah emosi seperti drama panjang pada umumnya.***
Artikel Terkait
Keren Banget! 4 Fakta Unik Karakter Dylan Wang dan Bai Lu dalam Dracin Terbaru Only for Love, Kini Trending
Rekomendasi Dracin dan Drakor Pemadam Kebakaran (Damkar) Berbalut Romantis dengan Rating Tertinggi
3 Dracin Terbaru 2024 yang Makin Seru dan Wajib Tonton
Nonton Dracin Everyone Loves Me Episode 21, Spoiler: Sekantor Curiga dengan Hubungan Gu Xun dan Yue Qian Ling
3 Alasan Nonton Drama China Reborn: Cerita Menarik Secara Visual Sekaligus Kaya Secara Emosional
7 Drama China Paling Banyak Ditonton hingga Juli 2025, Ada yang Tembus 4,5 Miliar View!