Kisah dan Profil Audrey Bianca, Miss DKI Jakarta Jadi Miss Royale Sekaligus Miss Indonesia 2025

KONTEKS.CO.ID - Pada 9 Juli 2025 menjadi momen yang selamanya akan dikenang oleh Miss DKI Jakarta, Audrey Bianca. Hari Rabu malam itu ia dinobatkan sebagai Miss Royale sekaligus pemenang Miss Indonesia 2025.

Miss Royale adalah gelar yang diberikan oleh brand produk pelembut pakaian konsentrat produksi WINGS Care, Royale by SoKlin pada salah satu finalis Miss Indonesia 2025 terpilih atas keberhasilannya dalam menginspirasi perempuan untuk menjadi versi terbaik dirinya.

Gelar ini untuk pertama kalinya diselempangkan pada malam puncak Grand Final Miss Indonesia 2025 kepada Miss DKI Jakarta, karena telah memenuhi kriteria pemenang yang tidak hanya cantik secara fisik tetapi juga berdampak positif bagi orang di sekitarnya.

Baca Juga: Tak Terima Misri Puspita Sari Dituding Pembunuh Brigadir Nurhadi, Keluarga: Orangnya Nggak Tegaan...

Biodata Audrey Bianca, Miss Royale, Miss DKI Jakarta

Audrey, sapaan akrab Miss DKI Jakarta, mengaku masih setengah tidak percaya sekaligus bahagia bisa memenangkan 2 title sekaligus di ajang bergengsi yang telah berlangsung sejak tahun 2005 tersebut.

Kerja keras, dedikasi, dan usaha yang ia lakukan untuk meraih mahkota Sakral Kawung Srikandi terbayar dengan kesuksesan.

Audrey Bianca, Miss Royale sekaligus Miss Indonesia 2025, merupakan bungsu dari dua bersaudara dan memiliki bakat di bidang archery.

Dirinya menempuh pendidikan di Political Science: International Relations & Organisations Leiden University, Belanda.

Tak hanya memiliki segudang prestasi di bidang akademik maupun nonakademik, Audrey juga memiliki kepedulian terhadap isu-isu sosial yang tengah berkembang, khususnya pernikahan anak di Indonesia.

Baca Juga: Ijonk alias Jonathan Frizzy Resmi Ditahan di Kejari Kota Tangerang, Terancam 12 Tahun Penjara

“Proyek sosial saya berfokus pada upaya menghapus pernikahan anak di Indonesia, dan semoga juga secara internasional," ungkapnya.

"Saya percaya bahwa dengan kemajuan kecerdasan buatan, kita dapat menciptakan timeline yang lebih baik, merancang program yang lebih efektif, serta menerima masukan dan kritik yang membangun untuk terus melakukan perbaikan."

"Tujuan akhirnya adalah mengurangi, dan pada akhirnya menghapus, praktik pernikahan anak di Indonesia."

"Karena tidak ada satu pun anak perempuan yang pantas kehilangan mimpinya karena pernikahan paksa,” jawab Audrey pada sesi pertanyaan pamungkas Miss Indonesia 2025, terkait pandangannya terhadap peran kecerdasan buatan (AI) berkontribusi pada misi sosial untuk menciptakan dampak nyata.