ekonomi

Terungkap, Negosiasi Dagang Indonesia dan AS Terancam Buyar karena Isu Mineral Kritis dan Hubungan dengan China

Kamis, 11 Desember 2025 | 21:40 WIB
Negosiasi tarif dagang RI-AS (Instagram perekonomianri)

KONTEKS.CO.ID - Pembahasan kerja sama dagang antara Indonesia dan Amerika Serikat (AS) kembali memasuki fase sulit.

Sejumlah laporan menyebut Jakarta mulai mempertanyakan komitmen yang disepakati pada Juli lalu, terutama terkait sektor mineral strategis.

Situasi ini memicu kekhawatiran kesepakatan bernilai besar tersebut bisa runtuh sebelum benar-benar diterapkan.

Baca Juga: Rupiah Menguat Usai Pemangkasan Suku Bunga The Fed

Bloomberg melaporkan Pemerintah Indonesia menilai beberapa ketentuan mengenai mineral kritis dapat membatasi ruang geraknya dan mempengaruhi hubungan dagang dengan China maupun Rusia.

Sejak kesepakatan sementara dicapai yang menetapkan tarif sebesar 19 persen, Washington disebut terus mendesak Indonesia menerima syarat yang berpotensi membatasi keterlibatan China sebagai investor utama.

Kebuntuan ini memicu ketegangan di Washington. Seorang pejabat Amerika Serikat mengatakan kepada Reuters bahwa Indonesia “mundur dari apa yang telah disepakati pada Juli”.

Baca Juga: Jelang Sidang Korupsi Laptop Chromebook, Nadiem Kembali Dibantarkan

Namun pejabat tersebut tidak merinci bagian mana yang kini ditolak Jakarta.

Menurut sumber, Indonesia memprotes sejumlah persyaratan baru, termasuk klausul yang memungkinkan AS menghentikan perjanjian jika Jakarta menandatangani kerja sama lain yang dianggap mengancam kepentingan Washington.

Untuk meredakan situasi, Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto dijadwalkan mengadakan pertemuan virtual dengan Perwakilan Dagang AS Jamieson Greer.

Baca Juga: Kalibata Mencekam, Tenda Taman Kuliner Dibakar OTK Buntut 2 Anggota Mata Elang Dikeroyok: 1 Matel Tewas!

Topik utama yang dipastikan dibahas adalah pengelolaan mineral kritis serta investasi migas—dua bidang yang ingin dikendalikan AS tanpa melibatkan pihak ketiga.

Syarat tersebut berpotensi mempengaruhi hubungan ekonomi Indonesia dengan China dan Rusia, yang selama ini menjadi mitra besar di sektor teknologi dan hilirisasi mineral.

Halaman:

Tags

Terkini

Stok Aman, Pemerintah Putuskan Stop Impor Beras 2026

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:45 WIB