KONTEKS.CO.ID - Posisi cadangan devisa Indonesia kembali mencatatkan kenaikan pada akhir November 2025.
Bank Indonesia (BI) mengumumkan cadangan devisa mencapai USD150,1 miliar atau sekitar Rp2.498,86 triliun.
Angka itu meningkat tipis dibandingkan posisi akhir Oktober 2025 yang berada di angka USD149,9 miliar.
Peningkatan cadangan devisa ini didorong beberapa faktor utama.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso, menjelaskan melalui keterangan tertulis bahwa kenaikan tersebut antara lain bersumber dari penerimaan pajak dan jasa serta penarikan pinjaman luar negeri pemerintah.
"Peningkatan ini terjadi di tengah kebijakan stabilisasi nilai tukar Rupiah sebagai respons Bank Indonesia dalam menghadapi ketidakpastian pasar keuangan global yang meningkat," ujar Ramdan Denny Prakoso, Jumat, 5 Desember 2025.
Baca Juga: Menteri Olahraga Thailand Ungkap Krisis Anggaran Tuan Rumah SEA Games 2025
Dengan posisi USD150,1 miliar, cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 6,2 bulan impor atau 6,0 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah.
Angka ini jauh melampaui standar kecukupan internasional yang ditetapkan sekitar 3 bulan impor.
Dukung Stabilitas Makroekonomi
Bank Indonesia menilai posisi cadangan devisa saat ini mampu menjadi penopang kuat bagi ketahanan sektor eksternal serta berperan penting dalam menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan domestik.
Ke depan, BI meyakini ketahanan sektor eksternal akan tetap solid.
Keyakinan ini didukung oleh prospek ekspor yang diprakirakan tetap terjaga baik, serta berlanjutnya arus masuk penanaman modal asing.
Baca Juga: Presiden Prabowo Setujui dan Teken Keppres Biaya Haji 2026, Ini Besarannya