KONTEKS.CO.ID - Program raksasa Makan Bergizi Gratis (MBG) yang terus menyerap jutaan butir telur dan ton daging ayam dihadapkan pada ancaman serius.
Ancaman itu adalah kelangkaan pasokan dan ledakan harga yang secara perlahan telah memukul daya beli masyarakat umum.
Guna mencegah terjadinya krisis harga pangan, pemerintah melalui Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara kini menyiapkan sebuah intervensi pasar berskala masif.
Sebuah anggaran jumbo senilai Rp20 triliun telah dialokasikan oleh Danantara untuk membangun peternakan ayam skala besar, baik untuk ayam pedaging maupun ayam petelur.
Proyek raksasa ini didesain khusus untuk menciptakan sumber pasokan protein hewani baru yang didedikasikan untuk program MBG, sehingga program tersebut tidak berebut pasokan dengan kebutuhan pasar reguler.
Chief Operating Officer (COO) Danantara, Dony Oskaria, pada Selasa, 11 November 2025, menegaskan bahwa langkah ini adalah bagian dari upaya memperkuat ketahanan pangan nasional.
Baca Juga: Prabowo Lakukan Kunjungan Singkat ke Sydney, Berikut Agenda Lengkapnya
Kebutuhan protein di Indonesia terus meningkat, dan permintaan itu kini meledak seiring dengan implementasi program MBG.
"Apalagi dengan MBG, kita membutuhkan banyak protein. Pemerintah juga berupaya agar kita bisa swasembada protein-protein ini," ujarnya di Jakarta.
Bagi masyarakat umum yang tidak termasuk dalam program MBG, intervensi senilai Rp20 triliun ini adalah sebuah jaring pengaman vital.
Tanpa adanya pembangunan peternakan baru ini, permintaan puluhan juta porsi makanan gratis setiap hari dikhawatirkan akan menyedot seluruh pasokan ayam dan telur yang ada di pasar.
Akibatnya, harga dua komoditas protein utama rakyat Indonesia itu bisa melonjak tak terkendali.
Proyek strategis ini, yang merupakan bagian dari program hilirisasi peternakan, akan memiliki landasan hukum yang kuat.
Baca Juga: Netflix Guyur Bonus Rp250 Miliar ke Sony Gara-gara 'K-Pop Demon Hunters', Sekuel Siap Tayang 2029!