KONTEKS.CO.ID - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan III-2025 mencapai 5,04 persen (year on year/yoy).
Pertumbuhan ini didorong kuatnya permintaan domestik, kinerja ekspor, investasi yang tetap tangguh, serta optimalisasi belanja pemerintah.
Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan capaian tersebut mencerminkan efektivitas pengelolaan APBN yang terkoordinasi dengan kebijakan moneter dan sektor keuangan.
Baca Juga: Apple Siapkan MacBook Murah di Bawah Rp15 Juta, Saingi Chromebook dan Laptop Windows Kelas Entri
“APBN berperan menjaga daya beli masyarakat dan mendukung kinerja dunia usaha agar lebih berdaya saing terutama di tingkat global,” ujar Purbaya dalam keterangan resminya, Kamis 6 November 2025.
Menkeu menambahkan dukungan fiskal diberikan melalui penempatan kas negara senilai Rp200 triliun secara hati-hati untuk memastikan likuiditas ekonomi tetap terjaga.
Pemerintah juga memberikan dukungan nonfiskal untuk mempercepat realisasi investasi secara berkelanjutan.
Baca Juga: Spesifikasi United MT1500: Motor Listrik Ringkas dan Efisien untuk Harian
Dari sisi permintaan domestik, konsumsi rumah tangga tumbuh 4,89 persen (yoy) seiring meningkatnya mobilitas penduduk dan transaksi digital.
Konsumsi pemerintah juga naik 5,49 persen, didorong percepatan belanja barang dan belanja pegawai masing-masing sebesar 19,3 persen dan 9 persen.
“Ini menjadi wujud komitmen pemerintah untuk menjaga momentum pertumbuhan dan menopang daya beli,” tutur Purbaya.
Baca Juga: Akademisi Minta Pihak Terkait Pantau Penggunaan Dana Pembangunan IKN Selama Tiga Tahun Pertama
Sementara, investasi atau Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) tumbuh 5,04 persen (yoy), mencerminkan optimisme dunia usaha terhadap prospek ekonomi nasional.
Di sisi eksternal, ekspor barang dan jasa tumbuh signifikan 9,91 persen (yoy) berkat peningkatan permintaan global dan daya saing produk Indonesia.***