• Senin, 22 Desember 2025

Purbaya Ungkap Perbandingan Pertumbuhan Ekonomi Era SBY dan Jokowi, Bak Langit dan Bumi!

Photo Author
- Rabu, 29 Oktober 2025 | 10:31 WIB
Ilustrasi perbandingan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang dihasilkan di era SBY dan Jokowi. (Foto: istockphoto/lamontak590623)
Ilustrasi perbandingan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang dihasilkan di era SBY dan Jokowi. (Foto: istockphoto/lamontak590623)

KONTEKS.CO.ID – Dua pemerintahan sebelumnya, yakni di era Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Joko Widodo (Jokowi) mencatatkan pertumbuhan positif.

Namun ada perbedaan bak langit dan Bumi terkait pertumbuhan ekonomi yang SBY dan Jokowi cetak.

Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa, mengatakan, pada era Jokowi, pertumbuhan ekonomi Indonesia rata-rata berada pada kisaran 5%. Sedangkan motor utamanya berasal dari belanja pemerintah.

Baca Juga: Tantang Trump, Pesawat Kargo Raksasa Rusia Mendarat di Caracas di Tengah Ketegangan AS-Venezuela

Berbeda dengan 10 tahun periode SBY, di mana ekonomi tumbuh rata-rata 6% per tahun lantaran dorongan kuat dari investasi dan konsumsi swasta.

"Kalau kita bandingkan, pada masa Pak SBY, tax ratio itu sekitar 11 persen. Zamannya Pak Jokowi turun 10-10,5 persen, kira-kira 0,5-1 persen bedanya,” kata Menkeu Purbaya saat mengikuti Sarasehan 100 Ekonom Indonesia di Jaksel, Selasa 28 Oktober 2025.

“Kenapa? Sebab pada zamannya Pak SBY itu private sector yang jalan, zamannya Pak Jokowi BUMN dan government sector," bebernya.

Baca Juga: Eks Intelijen: Mulai Loyal ke Presiden, Jaksa Agung Sikat Kasus Korupsi Berkelindan dengan Jokowi

Saat aktivitas sektor swasta meningkat, lanjut dia, otomatis penerimaan pajak juga ikut meningkat.

Purbaya pun memperkirakan kebijakan yang sedang dijalankan saat ini berpotensi menaikkan rasio pajak sekitar 0,5-1%, tanpa perlu menambah beban pungutan baru.

"Kalau sekarang saya hidupkan lagi private sector, tax ratio saya akan naik setengah sampai 1 persen. Itu income tambahan ke saya Rp120-Rp240 triliun tanpa ngapa-ngapain," ujarnya.

Baca Juga: SIAGA 98: Tak Sulit Bagi KPK Bongkar Korupsi Whoosh dan Curigai Jokwi Terlibat Hingga Level Teknis

Dijelaskannya, kebijakan fiskal dan moneter yang sinkron bisa menimbulkan efek berganda di perekonomian. Saat pemerintah mempercepat penyaluran dana dan memberikan stimulus, masyarakat menjadi lebih yakin sehingga konsumsi ikut meningkat. ***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Iqbal Marsya

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Stok Aman, Pemerintah Putuskan Stop Impor Beras 2026

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:45 WIB
X