KONTEKS.CO.ID - Indonesia memulai uji coba pembayaran lintas negara berbasis QRIS dengan Korea Selatan.
Langkah ini diharapkan memperluas jangkauan ekosistem pembayaran digital Indonesia serta mengurangi ketergantungan pada dolar AS dalam perdagangan regional.
Bank Indonesia menargetkan implementasi penuh sistem ini pada 2026.
Baca Juga: MKD DPR RI Lanjutkan Sidang Etik Ahmad Sahroni, Nafa Urbach hingga Uya Kuya
“Hari ini kami meluncurkan sandbox dengan Korea Selatan. Insya Allah, tahun depan akan terhubung sepenuhnya,” kata Gubernur BI Perry Warjiyo pada Festival Ekonomi Digital Indonesia (FEKDI) dan Indonesia Fintech Summit & Expo (IFSE) 2025 di Jakarta.
Uji coba ini menjadi perluasan terbaru dari sistem pembayaran QRIS lintas negara, yang sebelumnya telah terhubung dengan Thailand, Malaysia, Singapura, Jepang, dan China.
BI juga berencana menghubungkan QRIS dengan India dan Arab Saudi dalam upaya memperkuat integrasi ekonomi digital kawasan.
Baca Juga: Perdagangan Brasil dan Indonesia Tembus Rp104,8 triliun
“QRIS kita sudah terhubung dengan Malaysia, Jepang, dan China. Dan hari ini, kita sambungkan dengan Korea,” ujar Perry.
Ia menambahkan, QRIS telah menjadi salah satu pilar utama ekonomi digital Indonesia dengan lebih dari 57 juta pengguna di seluruh negeri, termasuk 40 juta pelaku UMKM.
“QRIS sekarang sudah jadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Bahkan saat saya bermain golf, saya beli bola golf pakai QRIS, tanpa uang tunai,” kata Perry.***