"Black Rock kan sebenarnya cuman jadi tempat ya... Itu bukan punya dia, itu kliennya Black Rock," jelasnya.
"Jadi bukan dia yang kayak jungkir balik jual beli. Enggak," tambahnya. Pada akhirnya, argumen utama Timothy berpusat pada skala.
Bagi institusi raksasa yang portofolio utamanya adalah S&P 500 dan aset tradisional lainnya, alokasi 1% pada Bitcoin tidak akan diperlakukan dengan strategi jual-beli jangka pendek yang dipengaruhi siklus.
"Uang tuh enggak ke mana-mana gitu," pungkasnya, menyiratkan bahwa aliran dana institusional yang stabil akan menjadi penopang baru bagi harga Bitcoin di masa yang akan datang.***