KONTEKS.CO.ID – Pengusaha kecil terjerat utang pinjaman online (pinjol) atau inang-inang lintah darat sudah menjadi rahasia umum, terutama di pasar-pasar tradisional.
Menyingkapi hal ini, Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam (Bimas Islam) menggandeng Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) meluncurkan program penangkal pinjol, sekaligus inang-inang.
Keduanya mengenalkan program Baznas Microfinance Masjid Berdaya Berdampak (BMM Madada) dengan tujuan mendorong pemberdayaan ekonomi umat. Serta mengurangi ketergantungan masyarakat atas jasa pinjol.
Baca Juga: SIAGA 98 Minta Jokowi Tunjukkan Ijazah Asli dan Cabut Laporan Polisi
Program disampaikan saat acara Madada Festival yang diadakan Subdit Kemasjidan di Auditorium HM Rasjidi, Kemenag, Jakarta Pusat, Selasa 7 Oktober 2025.
Direktur Jenderal Bimas Islam, Abu Rokhmad, mengatakan, program adalah bagian dari strategi MADADA (Masjid Berdaya dan Berdampak). Strategi yang menekankan masjid sebagai pusat ibadah, sekaligus motor penggerak kesejahteraan sosial dan ekonomi.
“Masjid berdaya adalah masjid yang berkapasitas dan menjadi sumber daya untuk bertindak. Sementara masjid berdampak adalah masjid yang mampu menghadirkan perubahan positif bagi lingkungannya,” jelas Abu Rokhmad, melansir Rabu 8 Oktober 2025.
Ia menggarisbawahi, transformasi fungsi masjid dari pusat ibadah tradisional menjadi pusat pemberdayaan ekonomi dan sosial harus menjadi langkah nyata agar tetap relevan di era modern.
“Melalui kolaborasi dengan Baznas, LAZ, BWI, BPJS, CSR, dan ormas Islam, masjid bisa jadi pusat inovasi yang memberikan manfaat langsung bagi jemaah,” kata Abu.
BMM Madada dirancang sebagai pijaman lunak tanpa bunga yang disalurkan melalui masjid-masjid. Program ini menargetkan potensi penerima yang memiliki kapasitas usaha. Sekaligus mengubah status mereka dari penerima bantuan menjadi muzaki aktif.
“Dulu mereka hanya menerima bantuan, kini mereka bisa berperan sebagai pemberi. Banyak cerita sukses yang muncul dari program ini,” tambahnya.
Selain aspek ekonomi, Abu Rokhmad juga menyoroti inisiatif lingkungan dan edukasi. Masjid yang berdaya tidak hanya memerhatikan kesejahteraan jemaah, tapi juga lingkungan sekitar, termasuk program penghijauan dan penanaman pohon di sekitar masjid percontohan.