KONTEKS.CO.ID - Surplus perdagangan Indonesia kemungkinan menyempit menjadi USD4 miliar atau sekitar Rp66,7 triliun pada Agustus.
Hal itu seiring ekspor yang melemah, sementara impor tetap berada dalam kontraksi.
Prediksi tersebut seperti dilansir dari jajak pendapat Reuters yang dirilis pada Selasa 30 September 2025.
Pada Juli, surplus tercatat USD4,18 miliar, ditopang pengiriman produk minyak sawit dan mesin yang kuat.
Indonesia yang merupakan ekonomi terbesar di Asia Tenggara, telah membukukan surplus perdagangan bulanan beruntun sejak pertengahan 2020.
Dan, belakangan didorong lonjakan ekspor menjelang penerapan tarif oleh Amerika Serikat atau AS.
Baca Juga: Lewandowski Menua, Barcelona Incar Striker Atletico Madrid Sebagai Suksesor
Perkiraan median dari 14 ekonom yang disurvei Reuters antara 22–30 September memperkirakan ekspor Agustus naik 5,5 persen secara tahunan, dibandingkan kenaikan 9,86 persen pada Juli.
Impor diperkirakan menyusut 1,6 persen setelah pada Juli turun 5,86 persen.
Pada Rabu nanti Badan Pusat Statistik (BPS) juga akan mengumumkan data indeks harga konsumen (IHK) Indonesia untuk September.
Survei memperkirakan inflasi tahunan utama pada September sebesar 2,5 persen, naik tipis dari 2,31 persen pada Agustus.
Sementara inflasi bulanan diperkirakan 0,13 persen dibandingkan deflasi 0,08 persen pada Agustus.