KONTEKS.CO.ID - Nilai tukar rupiah hari ini kembali mencatat penguatan setelah sehari sebelumnya sempat melemah.
Berdasarkan data Bloomberg, Selasa, 23 September 2025, pukul 09.08 WIB, rupiah naik 5,5 poin atau 0,03% ke posisi Rp16.605 per dolar Amerika Serikat (AS) di pasar spot.
Sehari sebelumnya, Senin, 22 September 2025, rupiah ditutup melemah 11,5 poin atau 0,07% ke level Rp16.612,5 per dolar AS.
Baca Juga: Panda Nababan Ungkap Soal Suryo Utomo: Dirjen Pajak Terlama Itu Sepupu Sri Mulyani
Perbaikan tipis ini memberi sinyal bahwa rupiah masih punya ruang bertahan meski tekanan global cukup kuat.
Indeks Dolar Terkoreksi, Rupiah Dapat Angin Segar
Data Bloomberg juga menunjukkan indeks dolar AS melemah 0,12% ke level 97,22.
Koreksi ini terjadi setelah sebelumnya sempat menghentikan reli tiga hari beruntun.
Baca Juga: Pengakuan Romahurmuziy: PPP Dukung Ganjar Setelah Ada Arahan Jokowi di Mobil
Kondisi ini menjadi salah satu faktor yang memberi ruang penguatan bagi rupiah.
Selain itu, pelaku pasar juga masih berhati-hati dalam menyikapi komentar sejumlah pejabat Federal Reserve (The Fed) terkait arah kebijakan suku bunga.
Ketidakpastian ini membuat rupiah cenderung bergerak terbatas, meski berhasil ditutup di zona hijau.
Pergerakan Mata Uang Asia Lain
Baca Juga: LEHI: Reformasi Polri Harus Ditunjang Kajian
Bukan hanya rupiah, Bloomberg mencatat beberapa mata uang Asia juga ikut menguat terhadap dolar AS.
Dolar Taiwan (USD/TWD) melemah 0,12% ke level 30,20, peso Filipina (USD/PHP) terkoreksi 0,08% ke level 57,00, sementara yuan China (USD/CNY) melemah 0,02% ke posisi 7,11.