ekonomi

Indonesia Diduga Jadi Tempat Transit Perdagangan Minyak Rusia dan Iran Menuju China

Selasa, 23 September 2025 | 10:11 WIB
Pelabuhan Karimun di Indonesia telah menjadi titik transshipment terbesar untuk produk minyak Rusia. (Badan Intelijen Ukraina)

KONTEKS.CO.ID – Indonesia kembali menjadi sorotan dalam perdagangan energi global.

Beberapa laporan internasional menyebutkan pelabuhan dan terminal di Indonesia, terutama di kawasan Karimun, kerap digunakan sebagai titik transit minyak dari Rusia, Iran, dan Venezuela yang tengah menghadapi sanksi internasional.

Reuters menulis terminal minyak Karimun meningkat signifikan dalam aktivitas impor minyak Rusia sejak 2024.

Baca Juga: Puluhan Mediator Siap Damaikan Sengketa di Pengadilan dan Nonpengadilan

Kargo-kargo itu dikemas ulang, lalu diekspor kembali ke negara-negara Asia, termasuk China, Malaysia, dan Singapura.

Fenomena ini ditengarai sebagai cara untuk menyamarkan asal-usul minyak agar tidak terlihat melanggar sanksi.

Media independen Ukraina, United24Media, bahkan mencatat sekitar 60 persen pengiriman minyak ke terminal Karimun sejak Oktober 2024 berasal dari Rusia.

Baca Juga: Mahfud MD Ungkap Alasan Mau Gabung Komisi Reformasi Polri: Kultur Buruk Kesan Orang Polisi Itu Pemeras!

Beberapa kapal tanker yang tercatat membawa kargo itu berada dalam daftar sanksi Uni Eropa dan Inggris.

Laporan lain dari Ukrainska Pravda juga menyebut, selain untuk penyimpanan dan transit, pelabuhan Indonesia kerap dipakai untuk mencampur minyak sebelum diekspor ulang.

Proses ini memungkinkan minyak tersebut dilabeli seolah-olah berasal dari Indonesia.

Baca Juga: Viktor Gyokeres Raih Gerd Muller Trophy 2025, Penyerang Tersubur Eropa

Badan Intelijen Ukraina melalui laman resmi, Mei lalu, sudah mengungkapkan soal ini.

"Pelabuhan Karimun di Indonesia menjadi titik transshipment terbesar untuk minyak Rusia pada 2025,” begitu laporan tertulis itu dibuat.

Halaman:

Tags

Terkini

Stok Aman, Pemerintah Putuskan Stop Impor Beras 2026

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:45 WIB