KONTEKS.CO.ID - Nilai tukar rupiah dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali melorot setelah kebijakan reshuffle kabinet diumumkan Presiden Prabowo Subianto pada Senin, 8 September 2025.
Kondisi ini sontak jadi sorotan publik, apalagi pelemahan rupiah menembus Rp16.465 per dolar AS dan IHSG ditutup anjlok 1,78 persen ke level 7.628,60.
Namun, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menilai situasi tersebut tidak perlu dibesar-besarkan.
Baca Juga: Andre Onana Resmi ke Trabzonspor, Legenda Manchester United Bersyukur
Menurutnya, pelemahan pasar saat ini hanya bersifat sementara dan lebih dipicu oleh sentimen politik pasca perombakan kabinet.
“Ini kan temporary, sementara saja,” kata Airlangga saat ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa, 9 September 2025.
Sentimen Pasar Jadi Pemicu Utama
Airlangga menjelaskan, meski rupiah dan IHSG terlihat melemah, fundamental ekonomi nasional masih cukup kuat.
Ia menegaskan pemerintah akan terus menjaga stabilitas ekonomi agar tetap tahan banting menghadapi gejolak sesaat.
“Kalau masalah sentimen, ini pasti akan berbalik. Kebijakan yang dilakukan pemerintah jelas akan memperkuat kepercayaan pasar,” ucapnya.
Sebagai perbandingan, Airlangga menyinggung momen saat peluncuran Danantara.
Kala itu, pasar juga sempat jatuh sebelum akhirnya bangkit kembali.
Baca Juga: Kasus Dansat Siber TNI Vs Ferry Irwandi, Menhan Sjafrie Sjamsoeddin Tegaskan Tak Mau Ikut Campur
Menurutnya, gejolak yang sama bisa terjadi pasca reshuffle, tapi tidak berlangsung lama.