KONTEKS.CO.ID - Nilai pasar donat di Indonesia tengah mengalami pertumbuhan yang pesat.
Menurut data resmi Fore Coffee, nilai pasar donat mencapai sekitar USD213 juta pada 2024 dan diperkirakan akan menembus USD518 juta (sekitar Rp8,5 triliun) pada 2030.
Artinya, pasar donat di Indonesia tumbuh dengan laju rata-rata sekitar 16 persen per tahun.
Baca Juga: KPK Sita Lagi Dua Mobil Mewah Eks Wamenaker Noel Ebenezer
Tren konsumsi kopi dan kebiasaan masyarakat yang semakin sering menjadikan donat sebagai pilihan hadiah atau ‘gifting’ disebut menjadi pendorong utama lonjakan pasar ini.
Pertumbuhan tersebut menjadikan segmen donat sebagai peluang baru yang potensial di industri makanan dan minuman (F&B).
Melihat momentum tersebut, Fore Coffee, merek kopi premium terjangkau asal Jakarta, memperluas lini bisnisnya dengan meluncurkan Fore Donut.
Baca Juga: Kata Bobby Nasution soal Tunjangan DPRD Bisa Diubah Tapi Harus Lewat Kesepakatan Resmi
Gerai pertama Fore Donut dibuka di Supermal Karawaci, Tangerang, Jawa, menghadirkan produk donat premium dengan kombinasi cita rasa barat dan lokal.
Fore Donut menawarkan menu yang kreatif sekaligus unik. Beberapa di antaranya adalah "Pistachio Dreamin’", "Berry Matcha", varian berbasis kopi seperti "Butterscotch Than Never", hingga adaptasi rasa khas Indonesia seperti "Ayam Pop".
Seluruh produk dibuat secara handmade menggunakan bahan alami untuk memberikan pengalaman rasa yang berbeda.
Baca Juga: Soal Baterai, iPhone 17 Pro Max Dikabarkan Bakal Minder saat Bertemu Galaxy S26 Ultra
Direktur Utama PT Fore Kopi Indonesia Tbk, Vico Lomar, menjelaskan Fore Donut lahir dari tiga nilai inti perusahaan, yakni Handcrafted, Humble, dan Honest.
“Setiap donat dibuat dengan integritas, menggunakan bahan alami, serta mengedepankan transparansi dan kualitas,” ujarnya.