ekonomi

Sempat Sebut Demo Suara Sebagian Kecil Masyarakat, Menkeu Purbaya Minta Maaf, Kini Sebut Sebagian Besar

Selasa, 9 September 2025 | 17:36 WIB
Purbaya Yudhi Sadewa, Menteri Keuangan Baru Penggati Sri Mulyani minta maaf soal pernyataannya yang kontroversial (foto: Dok. LPS)

KONTEKS.CO.ID - Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa akhirnya meminta maaf atas pernyataannya yang kontroversial dan menyebut 17+8 tuntutan rakyat hanya suara sebagian kecil rakyat.

Dia lantas meluruskan pernyataannya usai menghadap Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan.

"Bukan sebagian kecil. Maksudnya begini, ketika ekonomi agak tertekan, banyak masyarakat yang merasa susah, bukan sebagian kecil ya, mungkin sebagian besar kalau sudah sampai turun ke jalan," ujar Purbaya, Selasa 9 September 2025.

Baca Juga: Timnas Indonesia Tahan Imbang Lebanon, Kluivert Soroti Finishing

Dia pun meminta maaf atas perkataannya tersebut.

"Kalau kemarin salah ngomong, saya minta maaf," ucapnya.

Dia pun mengaku terkejut dengan deras dan kerasnya kritik yang datang publik. Meski demikian, dia menganggapnya sebagai bagian dari proses edukasi.

Baca Juga: Mahasiswa: Baru Sehari Menjabat Menkeu, Pernyataan Purbaya Menyakitkan Bagi Masyarakat

"Kaget juga. Tapi kan ini proses edukasi ke publik. Ya enggak apa-apa. Kalau saya salah, saya perbaiki," kata dia.

Menurutnya, tujuan dari pernyataannya untuk memperbaiki kondisi ekonomi agar semua masyarakat bisa lebih mudah mencari pekerjaan dan sejahtera bersama.

Sebelumnya, Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa yang baru dilantik merespons 17+8 Tuntutan Rakyat.

Baca Juga: Pamit, Sri Mulyani Minta Ruang Privasinya Dihormati: Jangan Pernah Lelah Mencintai Indonesia

Dia menilai, tuntutan yang belakangan mencuat itu tidak terlepas dari keresahan sebagian kecil masyarakat.

Fokus utama pemerintah, kata dia, bukanlah merespons tekanan tersebut secara langsung, melainkan memperkuat fundamental ekonomi agar keresahan publik bisa terjawab secara alami.

Halaman:

Tags

Terkini

Stok Aman, Pemerintah Putuskan Stop Impor Beras 2026

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:45 WIB