ekonomi

Surplus Neraca Perdagangan RI Capai Rp362,8 Triliun hingga Juli 2025, Tertinggi Disumbang AS dan India

Senin, 1 September 2025 | 20:04 WIB
Neraca perdagangan RI surplus Rp362,8 triliun hingga Juli 2025. (unsplash.com/jakubzerdzicki)

KONTEKS.CO.ID - Neraca perdagangan Indonesia kembali mencatatkan kinerja positif. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan surplus perdagangan barang sepanjang Januari–Juli 2025 mencapai Rp362,8 triliun, memperpanjang tren surplus selama 63 bulan berturut-turut.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini, menyebut capaian tersebut masih ditopang oleh kinerja ekspor nonmigas.
“Surplus sepanjang Januari hingga Juli 2025 ditopang oleh surplus komoditas nonmigas sebesar USD34,06 miliar atau setara Rp522,8 triliun. Sementara untuk komoditas migas masih mengalami defisit USD10,41 miliar atau Rp159,7 triliun,” ujar Pudji dalam konferensi pers virtual, Senin, 1 September 2025.

Berdasarkan mitra dagang, Amerika Serikat menjadi penyumbang surplus terbesar dengan nilai USD10,49 miliar (Rp161 triliun). Posisi berikutnya ditempati India sebesar USD8,09 miliar (Rp124,1 triliun) dan Filipina sebesar USD5,11 miliar (Rp78,4 triliun).

Baca Juga: Dikira Politisi NasDem, Instagram Syahroni Eks Timnas Indonesia Digeruduk Netizen

Sebaliknya, defisit terdalam tercatat dalam perdagangan dengan China senilai Rp184,5 triliun, disusul Singapura Rp52,2 triliun dan Australia Rp48,3 triliun.

Dari sisi komoditas, surplus terbesar berasal dari lemak dan minyak hewan/nabati senilai Rp294,3 triliun. Komoditas lain yang menopang surplus adalah bahan bakar mineral Rp236,7 triliun, besi dan baja Rp163,7 triliun, nikel Rp73 triliun, serta alas kaki Rp57,7 triliun.

Meski demikian, sejumlah komoditas masih mencatatkan defisit. Di antaranya mesin dan peralatan mekanis senilai Rp240,2 triliun, mesin elektrik Rp97,3 triliun, serta plastik Rp67,2 triliun.

Baca Juga: Dianggap Bela Rakyat, Polisi Korban Demo Ricuh Dapat Kenaikan Pangkat Luar Biasa

Menurut BPS, capaian ini menunjukkan konsistensi kinerja ekspor Indonesia dalam menjaga neraca perdagangan tetap surplus di tengah dinamika ekonomi global.
“Tren surplus yang sudah berlangsung 63 bulan ini memperlihatkan daya tahan sektor perdagangan Indonesia meski dihadapkan pada ketidakpastian global,” kata Pudji.

Surplus beruntun sejak 2020 menegaskan posisi perdagangan Indonesia masih terjaga, meski terdapat ketergantungan pada sejumlah komoditas unggulan dan risiko defisit dari impor barang modal serta kebutuhan industri. ***

Tags

Terkini

Stok Aman, Pemerintah Putuskan Stop Impor Beras 2026

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:45 WIB