Biaya besar perusahaan tidak otomatis menciptakan budaya yang kuat. Mengabaikannya sama saja dengan membuka pintu kegagalan.
Baca Juga: Berapa Total Kekayaan Haji Isam? Zakat Maalnya Saja Tembus Rp250 Miliar!
Bagi para pendiri start-up di 2025, membangun budaya bukan pilihan sampingan, melainkan fondasi utama jika ingin bertahan dan melipatgandakan kinerja bisnis mereka.***