KONTEKS.CO.ID - Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mendorong penguatan kolaborasi antara Indonesia dengan Singapura, terutama dalam sektor transportasi.
Menteri Perhubungan (Menhub), Dudy Purwagandhi mengatakan, persahabatan Indonesia–Singapura selama ini telah terjalin erat.
Kedekatan geografis, kesamaan visi, serta nilai saling percaya menjadi fondasi kokoh yang membuat hubungan kedua negara terus tumbuh.
Indonesia dan Singapura telah membuktikan bahwa persahabatan yang dibangun di atas dasar saling menghormati mampu melahirkan kerja sama konkret yang memberi manfaat luas.
Baca Juga: Menhub Ungkap Manfaat Signifikan Penetapan 36 Bandara Internasional, Apa Saja?
“Hubungan bilateral kita tumbuh di atas fondasi persahabatan dan kedekatan antarmasyarakat yang erat. Dari sinilah lahir kerja sama di berbagai bidang strategis, mulai dari konektivitas, transportasi, pembangunan ekonomi, hingga penguatan rantai pasok dan stabilitas kawasan," kata Dudy, dalam siaran persnya, Sabtu, 23 Agustus 2025.
Kerja sama tersebut nyata terlihat salah satunya di sektor transportasi. Di antaranya capaian penting kesepakatan Flight Information Region (FIR) yang ditandatangani pada 2022 di Bintan dan mulai berlaku efektif sejak Maret 2024.
Dudy menjelaskan, kesepakatan ini mengembalikan pengelolaan ruang udara di wilayah Kepulauan Riau dan Natuna kepada Indonesia, dengan dukungan teknis transisi dari Singapura. Sebanyak 10 personel Indonesia kini ditempatkan di Singapore Air Traffic Control Centre hingga 2028 sebagai bagian dari kerja sama sipil-militer dalam manajemen lalu lintas udara.
Di bidang pelayaran, kedua negara memperkuat kolaborasi melalui penandatanganan MoC on Port State Control and Flag State Control pada Oktober 2023 di Singapura.
Baca Juga: Stasiun KA Sulawesi Selatan Akan Tersambung ke Pelabuhan dan Terminal, Ini Kata Menhub
Perjanjian itu lanjutnya bertujuan membangun mekanisme komunikasi dan pertukaran informasi terkait pengawasan kapal, penahanan, serta sinkronisasi regulasi nasional.
Selain itu, kerja sama pengembangan SDM maritim juga diperpanjang melalui penandatanganan MoU di Bali pada Februari 2025, yang membuka jalan bagi pendidikan dan pelatihan bersama di bidang kemaritiman.