KONTEKS.CO.ID - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada Senin, 28 Juli 2025, diperkirakan bergerak fluktuatif namun cenderung melemah.
Mengacu pada data Bloomberg, rupiah sebelumnya ditutup di level Rp16.320 per dolar AS pada Jumat, 25 Juli 2025, mengalami pelemahan sebesar 0,15 persen.
Sementara itu, indeks dolar AS justru menguat sebesar 0,18 persen ke posisi 97,55.
Baca Juga: Hari Ini BEM SI Gelar Demonstrasi 'Indonesia Cemas', Ini Deretan Tuntutannya ke Pemerintahan Prabowo
Sentimen Global Dorong Dolar AS Menguat
Kuatnya dolar AS saat ini dipengaruhi sejumlah faktor eksternal.
Salah satunya adalah keputusan pemerintah AS untuk memangkas tarif impor barang dari Jepang dari 25 persen menjadi 15 persen.
Langkah ini menimbulkan harapan bahwa negara lain juga dapat menyusul dengan perjanjian serupa.
Di sisi lain, ketegangan antara The Fed dan Presiden AS Donald Trump turut menjadi perhatian.
Trump mengkritik proyek renovasi kantor pusat The Fed yang telah lama direncanakan, yang memicu kekhawatiran akan independensi bank sentral tersebut.
Ketidakpastian ini ikut mendorong penguatan dolar AS di pasar global.
Faktor Domestik: Optimisme Pertumbuhan dan Sentimen Konsumen
Baca Juga: Ngumpet di Tanzania, Buronan Interpol Indonesia Kasus Penggelapan Ditangkap
Dari dalam negeri, pemerintah Indonesia tetap optimistis bahwa pertumbuhan ekonomi tahun ini bisa menembus target 5,2 persen.
Meski dua kuartal sebelumnya mengalami tekanan, sinyal pemulihan terlihat dari beberapa indikator makroekonomi.