KONTEKS.CO.ID - Pasar negosiasi Bursa Efek Indonesia (BEI) digemparkan oleh transaksi besar-besaran saham PT Bank Nationalnobu Tbk (NOBU) pada Kamis, 26 Juni 2025.
Sebanyak 3,4 miliar saham NOBU berpindah tangan dengan nilai total mencapai Rp3,795 triliun, menandai salah satu transaksi negosiasi terbesar di pasar modal Indonesia tahun ini.
Berdasarkan data BEI, 2,9 miliar saham senilai Rp3,32 triliun ditransaksikan melalui mekanisme crossing oleh Ciptadana Sekuritas Asia, sementara sisanya difasilitasi oleh Verdhana Sekuritas Indonesia.
Baca Juga: Pesawat Batik Air Mendarat Miring di Soetta, Batik Air: Tak Ada Pelanggaran Prosedur
Transaksi ini terjadi di tengah kabar akuisisi besar oleh Hanwha Life Insurance, anak usaha konglomerasi Korea Selatan Hanwha Group, terhadap 40% saham NOBU.
Jumlah itu identik dengan 2,9 miliar saham, angka yang sama dengan transaksi besar yang terjadi di pasar negosiasi.
Optimisme terhadap Indonesia
Dalam keterangannya, Hanwha Life menyatakan langkah akuisisi ini merupakan strategi jangka panjang untuk mengembangkan kapabilitas digital dan memperluas kehadiran mereka di industri keuangan Indonesia.
Baca Juga: Jadi Incaran Investor! Robert Kiyosaki Prediksi Harga Perak Bakal Melambung Tinggi
“Indonesia memiliki prospek pertumbuhan ekonomi yang sangat kuat, ditopang oleh konsumsi domestik dan proyek-proyek infrastruktur besar yang sedang berjalan,” tulis Hanwha dalam pernyataan resmi kepada publik.
Hanwha sebelumnya telah memiliki dua portofolio di Indonesia, yakni:
- PT Hanwha Life Insurance Indonesia (asuransi jiwa)
- PT Lippo General Insurance Tbk (LPGI) yang diakuisisi pada kuartal II 2023 (asuransi umum)
Langkah untuk mengakuisisi NOBU dipandang sebagai integrasi vertikal strategis guna menggabungkan kekuatan asuransi dan perbankan, dengan pendekatan berbasis teknologi dan digitalisasi.
Baca Juga: Iran Tuduh Rafael Grossi Khianati Tugas IAEA, Tolak Inspeksi Pascabom AS
Digitalisasi Jadi Fokus Pasca-Akuisisi
Meskipun kepemilikan berubah, operasi inti Bank Nobu dipastikan tidak akan berubah dalam waktu dekat.
Namun Hanwha disebut akan mempercepat digitalisasi layanan perbankan, termasuk memperkuat infrastruktur teknologi untuk menjangkau nasabah yang lebih luas secara efisien.