KONTEKS.CO.ID - PT Timah Tbk (TINS), yang tergabung dalam holding BUMN pertambangan MIND ID, menetapkan Restu Widiyantoro sebagai Direktur Utama menggantikan Ahmad Dani Virsal melalui keputusan RUPSLB pada Jumat, 2 Mei 2025.
Sosok Restu bukanlah nama baru dalam jajaran pemimpin berpengalaman.
Ia merupakan seorang purnawirawan perwira TNI berpangkat Kolonel Infantri, dengan latar belakang pendidikan militer dan manajerial internasional.
Baca Juga: Kementerian UMKM Apresiasi BIBW 2025, Bawa Dampak Positif Bagi UMKM
Restu meraih gelar Diploma pascasarjana dari King's College London pada tahun 1997, lalu melanjutkan pendidikannya dengan menempuh program Master of Defence di Cranfield Universities dan lulus pada 1999.
Sepanjang kariernya, Restu pernah dipercaya mengemban berbagai posisi strategis, mulai dari Komandan Kontingen Indonesia dalam misi PBB, Irdam VI/Mulawarman, hingga Komandan Korem 022/Pantai Timur.
Dengan pengalaman kepemimpinan tersebut, Restu diyakini mampu membawa angin segar dalam memperkuat arah strategis PT Timah di tengah tantangan industri yang terus berkembang.
Baca Juga: Pakistan Respons India, Siap Kerahkan Senjata Nuklir Jika Diserang dan Diganggu
Langkah Strategis Perkuat Kepemimpinan
Corporate Secretary PT Timah, Rendi Kurniawan, menegaskan bahwa perubahan struktur manajemen ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang perusahaan.
Tujuannya adalah untuk memperkuat tata kelola, mendorong inovasi, dan mencapai target transformasi bisnis yang lebih berkelanjutan.
"Perubahan jajaran manajemen merupakan langkah yang lumrah sebagai bagian dari penyegaran organisasi dan penguatan kinerja. Kami mengapresiasi kontribusi para pemimpin sebelumnya dan optimistis kepemimpinan baru akan membawa PT Timah ke arah yang lebih maju," ujar Rendi dalam keterangan resminya.
Baca Juga: Pemkot Depok Evaluasi CFD Margonda, Masih Belum Seperti Jakarta
Kinerja Keuangan TINS Terus Tumbuh Positif
Sinyal positif juga terlihat dari kinerja keuangan PT Timah.
Pada tahun 2024, perseroan berhasil mencetak laba bersih sebesar Rp1,19 triliun, melonjak drastis sebesar 364 persen dibandingkan tahun 2023 yang membukukan rugi bersih Rp449,67 miliar.