3. Fasilitasi Investasi Perusahaan AS di RI
Pemerintah Indonesia menjanjikan percepatan perizinan dan kemudahan investasi bagi perusahaan AS yang ingin memperluas bisnis di Tanah Air.
Baca Juga: Dibintangi Michael B. Jordan, Inilah Sinopsis Film Sinners Tentang Teror Tak Kasat Mata
4. Kerja Sama Strategis Mineral Kritis (Critical Minerals)
Indonesia menawarkan kolaborasi dalam pengelolaan dan hilirisasi mineral penting, termasuk dalam rantai pasok global yang berkelanjutan.
5. Kemitraan SDM dan Ekonomi Digital
RI mendorong penguatan kerja sama dalam bidang pendidikan, teknologi, ekonomi digital, dan pengembangan talenta di sektor sains dan engineering.
6. Evaluasi Tarif Produk Ekspor RI yang Terlalu Tinggi
Indonesia menyoroti lonjakan tarif bea masuk yang kini mencapai hingga 47% untuk produk tekstil, garmen, alas kaki, furnitur, dan udang.
Pemerintah menekankan perlunya kesetaraan tarif dengan negara pesaing.
Baca Juga: Kisah Jansen Manansang, Pemilik Taman Safari Indonesia ini Dulunya Pemain Sirkus Keliling
7. Kesepakatan Menyusun Kerangka Kerja Sama dalam 60 Hari
Kedua negara sepakat untuk merumuskan format kemitraan perdagangan dan investasi, serta penyusunan peta jalan final dalam waktu dua bulan ke depan.
8. Relaksasi TKDN Dibahas
AS meminta relaksasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).
Pemerintah RI tengah merancang ulang format TKDN menjadi berbasis insentif, bukan pembatasan, untuk mendorong efisiensi dan inovasi, tanpa melemahkan posisi industri dalam negeri.
9. Pemerintah Siapkan Paket Deregulasi
Indonesia menyiapkan paket ekonomi dan deregulasi komprehensif untuk industri yang terdampak tarif, seperti industri padat karya dan perikanan.
Tiga satgas telah dibentuk untuk fokus pada efisiensi, daya saing, dan deregulasi.
10. Dorong Diversifikasi Pasar Ekspor
Pemerintah menegaskan akan mengurangi ketergantungan pada pasar AS (saat ini sekitar 10% dari total ekspor), dan mulai menjajaki pasar alternatif seperti Meksiko, Inggris, Uni Eropa, dan negara ASEAN lainnya.***