KONTEKS.CO.ID - Pemerintah Indonesia menggelar pertemuan langsung dengan US Trade Representative (USTR) dan Department of Commerce di Washington pada Jumat, 18 April 2025.
Melansir dari Instagram @airlanggahartarto_official pada Jumat, 18 April 2025, disebutkan bahwa Indonesia berhasil menyampaikan sejumlah poin penting dalam negosiasi dagang bilateral.
"Bertemu dengan Menteri Perdagangan Amerika Serikat, Howard Lutnick, bersama Delegasi Pemerintah Indonesia untuk Negosiasi dan Diplomasi Perdagangan RI-AS, di Washington DC," tulis Menko Perekonomian Airlangga Hartarto di Instagramnya.
Baca Juga: Ridwan Kamil Lega? Revelino Tuwasey Ngaku Ayah Biologis Anak Lisa Mariana
"Hadir bersama saya Wakil Menteri Keuangan, Thomas Djiwandono dan Wakil Ketua Dewan Ekonomi Nasional, Mari Elka Pangestu."
Pertemuan ini merupakan tindak lanjut pembicaraan beberapa lalu yang dilakukan melalui video conference.
"Saat itu juga hadir Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Bapak Luhut Binsar Pandjaitan," ungkapnya.
Target utama Tim Negosiasi adalah menurunkan tarif impor resiprokal yang dibebankan oleh pemerintah Amerika Serikat kepada Indonesia.
Melansir dari Youtube PerekonomianRI, berikut 10 poin hasil awal negosiasi tarif dagang RI-AS.
Konferensi daring digelar pemerintah langsung dari AS Kamis waktu setempat atau Jumat, 18 April 2025 waktu RI.
Baca Juga: Sinopsis Good Boy: Aksi Park Bo Gum Sebagai Polisi Usai Jadi Atlet, Penuh Komedi dan Kritik Sosial
Hasil Negosiasi Tarif Dagang Indonesia dengan AS
1. Komitmen Indonesia Meningkatkan Impor Energi dari AS
RI menyampaikan rencana pembelian gas alam cair (LNG) dan minyak mentah (sweet crude oil) sebagai bagian dari upaya menjaga keseimbangan perdagangan.
2. Peningkatan Impor Produk Agrikultur AS
Indonesia siap memperluas impor gandum dan produk hortikultura dari AS, yang selama ini jadi ekspor andalan Negeri Paman Sam.