3. Likuiditas yang Tinggi
Likuiditas tinggi berarti saham tersebut mudah diperjualbelikan di pasar.
Saham dengan volume transaksi besar akan memudahkan pemula dalam membeli atau menjual saham tanpa kesulitan mencari pembeli atau penjual.
Saham-saham yang terdaftar dalam indeks LQ45 umumnya memiliki tingkat likuiditas yang tinggi.
Baca Juga: Jadwal Cuti Bersama Lebaran 2025 Berdasarkan SKB 3 Menteri
4. Potensi Pertumbuhan
Selain stabilitas, pemula juga bisa mempertimbangkan saham dengan potensi pertumbuhan tinggi, seperti saham di sektor teknologi, kesehatan, atau energi terbarukan.
Namun, pastikan risikonya masih dalam batas yang bisa diterima.
5. Reputasi dan Kepercayaan Pasar
Pilihlah saham dari perusahaan yang memiliki reputasi baik dan dipercaya oleh banyak investor.
Transparansi laporan keuangan, kepatuhan terhadap regulasi, serta rekam jejak perusahaan dalam menghadapi tantangan ekonomi merupakan faktor penting dalam memilih saham yang aman.
Baca Juga: Rekor Bersejarah George Foreman, Juara Dunia Tinju Kelas Berat Tertua
Tips Berinvestasi Saham untuk Pemula
1. Pelajari Saham Sebelum Berinvestasi
Jangan terburu-buru dalam membeli saham. Pelajari terlebih dahulu jenis saham, risiko, dan potensi keuntungannya.
Manfaatkan buku, media sosial, video edukasi, atau diskusi dengan komunitas investor.
2. Pilih Perusahaan Sekuritas yang Terpercaya
Pilih perusahaan sekuritas yang terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Selain biaya transaksi, perhatikan juga pelayanan dan fitur yang ditawarkan.
Beberapa sekuritas bahkan memungkinkan pembukaan rekening saham dengan modal awal yang kecil.
Baca Juga: Danamon Bagikan Dividen Rp 1,1 Triliun dan Rombak Jajaran Direksi