KONTEKS.CO.ID – Dolar AS (Amerika Serikat) melemah di akhir pekan ini, meskipun secara bulanan dan tahunan masih tercatat menguat. Karena hal ini, rupiah kini menguat.
Pelemahan dolar AS ini bersamaan dengan menguatnya Rupiah terhadap USD setelah pernyataan bank sentral AS (The Fed) yang mengindikasikan tidak akan menaikkan suku bunga tahun ini.
Pada akhir pekan ini, dolar AS tercatat melemah 0,01% terhadap Rupiah, dengan nilai tukar dibuka di Rp16.179 per USD.
Secara mingguan, dolar AS melemah 0,16%, namun secara bulanan masih menguat 2,12%. Dalam rentang waktu year-to-date, dolar AS masih menunjukkan penguatan 5,09% dan 10,29% secara tahunan.
Pelemahan dolar AS di akhir pekan ini terjadi terhadap berbagai mata uang, seperti dolar Australia (0,20%), Euro (0,10%), Poundsterling (0,15%), Yuan (0,58%), Yen Jepang (0,47%), dan dolar Singapura (0,17%).
Penguatan Rupiah Pascapernyataan The Fed
Di sisi lain, Rupiah mengalami penguatan terhadap USD pada hari Jumat 3 Mei 2024 setelah pernyataan The Fed yang pasar nilai tidak akan menaikkan suku bunga tahun ini.
Mata uang RI, rupiah dibuka menguat 0,74% di angka Rp 16.060 per USD, melanjutkan penguatan dari hari sebelumnya 2 Mei 2024 sebesar 0,46%.
Pernyataan The Fed yang meyakinkan pelaku pasar tidak akan ada kenaikan suku bunga di tahun 2024 menjadi faktor utama penguatan Rupiah.
Suku bunga The Fed saat ini berada di level 5,25-5,5% dan telah tertahan selama enam pertemuan beruntun.
Sikap tegas The Fed ini memberikan angin segar bagi mata uang RI, karena ketika DXY (indeks dolar AS) mengalami depresiasi, tekanan terhadap mata uang RI akan semakin minim.
Pelemahan dolar AS di akhir pekan ini bersamaan dengan penguatan mata uang RI terhadap USD. Pernyataan The Fed yang mengindikasikan tidak akan menaikkan suku bunga tahun ini menjadi faktor utama penguatan mata uang RI.
Sikap tegas The Fed ini harapannya dapat membantu menjaga stabilitas mata uang RI di masa depan.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"