KONTEKS.CO.ID - Perusahaan minyak dan gas raksasa asal Inggris, British Perteoleum (BP Plc), dikabarkan akan menjual unit bisnis pelumasnya, Castrol, dengan nilai USD10 miliar atau sekitar Rp163,55 triliun (kurs Rp16.355).
Langkah ini disebut-sebut sebagai strategi BP untuk memperbaiki kepercayaan investor setelah kinerja keuangan yang dinilai mengecewakan dalam beberapa tahun terakhir.
Mengutip laporan analis RBC Capital pada 9 Februari 2025, valuasi bisnis pelumas BP diperkirakan mencapai USD8–10 miliar berdasarkan laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) yang mencapai USD1 miliar.
Baca Juga: Publik Bandingkan BP Danantara dengan 1MDB, Luhut: Ini Keputusan Strategis!
Castrol, merek pelumas yang sudah berdiri sejak 1899, saat ini beroperasi di lebih dari 150 negara dan melayani berbagai sektor mulai dari otomotif, kelautan, industri, kedirgantaraan, hingga energi.
Bahkan, Castrol telah mengembangkan teknologi pendingin cair untuk pusat data, menandai ekspansi bisnisnya di luar sekadar pelumas kendaraan.
Dikenal sebagai sponsor di berbagai ajang olahraga global, Castrol telah menjalin kemitraan dengan NBA, WNBA, serta balap motor internasional.
Baca Juga: Mega Smelter Freeport Rp60 Triliun Siap Beroperasi di Gresik, Ekspor Tembaga Menunggu Izin
Penjualan Castrol diprediksi akan memberikan suntikan dana segar bagi BP di tengah tekanan pasar energi global.
Sejak mengakuisisi Castrol dari Burmah Oil Company pada 2000, BP telah menikmati bisnis pelumas yang stabil.
Namun, dalam beberapa tahun terakhir, BP menghadapi tantangan keuangan seiring dengan perubahan tren energi dan ketidakpastian harga minyak dunia. ***
Artikel Terkait
Areola: Melindungi dan Memberikan Pelumas Selama Menyusui
Honda Castrol Luncurkan Tim MotoGP di Indonesia, Joan Mir dan Luca Marini Jadi Andalan!