• Minggu, 21 Desember 2025

PPN 12 Persen, Pemerintah Diskon Tarif Listrik 50 Persen: Beli Token Rp100.000 Bayar Rp50.000

Photo Author
- Senin, 16 Desember 2024 | 15:44 WIB
Petugas PLN melakukan pencatatan pada meteran listrik pelanggan pascabayar. (iqbal)
Petugas PLN melakukan pencatatan pada meteran listrik pelanggan pascabayar. (iqbal)

KONTEKS.CO.ID - Diskon tarif listrik 50% menjadi salah satu kompensasi yang pemerintah berikan sehubungan pemberlakuan pajak pertambahan nilai (PPN) 12%.

Kompensasi atau stimulus diskon tarif listrik tersebut pemerintah sampaikan saat konferensi pers "Paket Stimulus Ekonomi dan Kesejahteraan Masyarakat", di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta Pusat, Senin 16 Desember 2024.

Regulasi pemotongan tarif tenaga listrik 50% akan pemerintah berlakukan per tanggal 1 Januari 2025. Potongan tersebut berlangsung selama dua bulan.

"Kebijakan ini dapat mengurangi beban masyarakat dan meningkatkan daya beli," kata Direktur Utama PT PLN (Persero), Darmawan Prasodjo, saat konferensi pers berlangsung, Senin 16 Desember 2024.

Terkait bagaimana mekanisme pemberian potongan harga itu, Darmawan menjelaskan, diskon berlaku untuk pelanggan listrik prabayar maupun pascabayar.

Bagi pelanggan listrik token alias prabayar, potongan harga terberikan pada harga token. Contohnya, harga token Rp100.000 akan terjual kepada pelanggan hanya Rp50.000.

"Bagi pelanggan prabayar, kami langsung menyesuaikan pembelian pulsa (token listrik) yang tadinya harga Rp100.000 misalnya untuk kWh tertentu. Nanti hanya bayar Rp50.000, atau separuhnya," katanya.

"Bagi pelanggan pascabayar, kami menyesuaikan tagihan listriknya untuk bulan Januari, Februari. Tapi kalau ada pertanyaan mengenai ini kami sudah mempersiapkan WhatsApp number 087771112123," jelasnya.

Lebih lanjut ia mengataan, kebijakan istiwewa itu berlaku untuk pelanggan listrik dengan 2.200 VA ke bawah. Diskon akan terasakan oleh 81,4 juta pelanggan PLN di seluruh Indonesia.

"24,6 juta pelanggan 450 watt, lalu ada 38 juta pelanggan 900 watt, ada 14,1 juta pelanggan 1.300 watt. Dan 4,6 juta pelanggan 2.200 watt. Artinya dari total pelanggan rumah tangga kami sebanyak 84 juta, ini menyasar 97% pelanggan rumah tangga kami," pungkasnya. ***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Iqbal Marsya

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Stok Aman, Pemerintah Putuskan Stop Impor Beras 2026

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:45 WIB
X