KONTEKS.CO.ID - Langkah Grup Sampoerna melepas seluruh kepemilikan saham 65,72 persen di PT Sampoerna Agro Tbk (SGRO) meninggalkan catatan penting dalam sejarah pasar modal Indonesia.
Setelah transaksi tersebut, Grup Sampoerna tidak lagi memiliki perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Saham tersebut dilepas kepada Posco International Corporation melalui anak usahanya, AGPA Pte Ltd.
Baca Juga: Agen BRILink di Riau Ini Buka Layanan 'Jemput Bola' untuk Permudah Kebutuhan Transaksi Warga
Dengan demikian, SGRO menjadi emiten terakhir yang meninggalkan papan perdagangan BEI di bawah kendali keluarga Sampoerna.
Presiden Direktur Grup Sampoerna, Bambang Sulistyo, menyatakan rasa optimistis terhadap masa depan SGRO di tangan pemilik baru.
“Kami yakin pemilik baru akan menjadi rumah yang baik bagi para pegawai, dan membawa SGRO pada prospek pertumbuhan yang lebih baik,” ujarnya dalam keterangan resmi.
Baca Juga: Rossa Purbo Bekti Disorot, Dugaan Penundaan Pemeriksaan Gubernur Sumut Mengguncang KPK
Ia menambahkan keputusan divestasi ini memungkinkan Grup Sampoerna memfokuskan sumber daya pada strategi bisnis baru yang sedang disiapkan.
Menurutnya, perubahan arah ini menjadi bagian dari transformasi besar grup ke depan.
SGRO sebelumnya menjadi satu-satunya emiten tersisa milik keluarga Sampoerna, setelah divestasi PT H.M. Sampoerna Tbk (HMSP) kepada Philip Morris International pada 2005.
Baca Juga: Link Twibbon Hari Guru 2025: Cara Mudah Merayakan dan Menghargai Pahlawan Tanpa Tanda Jasa
Dana dari penjualan 40 persen saham HMSP itulah yang kemudian digunakan untuk mengakuisisi perusahaan kelapa sawit PT Selapan Jaya pada Januari 2007.***
Artikel Terkait
Bursa Efek Indonesia Suspensi Saham Wika, Ada Apa?
Terseret Politik Dukungan ke Prabowo, Harga Saham Sampoerna Melorot
Jam Perdagangan Saham di Bursa Efek Indonesia Kemungkinan Diperpanjang
Menteri Maman Apresiasi Konsistensi Sampoerna dalam Pemberdayaan UMKM