KONTEKS.CO.ID - Operator Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Vivo dikabarkan hampir mencapai persetujuan akhir untuk pengadaan Bahan Bakar Minyak (BBM) dari Pertamina Patra Niaga.
Perkembangan ini disampaikan langsung oleh Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Kementerian ESDM, Laode Sulaeman.
Berbicara di Jakarta pada Jumat, 7 November 2025, Laode mengungkapkan negosiasi antara Vivo dan Pertamina Patra Niaga kini sedang berlangsung intensif.
Baca Juga: Kementerian UMKM Percepat Penyaluran KUR 2025 untuk Perkuat Daya Saing UMKM
"Pihaknya mendapat kabar Vivo sudah sangat dekat dengan kesepakatan," ujarnya.
Volume BBM yang diusulkan dalam negosiasi ini cukup signifikan.
Laode menyebut bahwa Vivo sebelumnya telah mengajukan permintaan sekitar 100 ribu barel.
Baca Juga: PAN: Tidak Benar Prabowo Dikendalikan Jokowi
"Awalnya, Vivo telah meminta 100 ribu barel. Idealnya, jumlahnya akan tetap sama, meski ini belum final," tambah Laode.
Situasi ini muncul di tengah masalah keterbatasan pasokan BBM yang dialami SPBU Vivo, menyusul kelangkaan serupa yang juga menimpa SPBU Shell sejak pertengahan Agustus lalu.
Kendati demikian, pasokan BBM jenis diesel premium, seperti Diesel Primus Plus, dilaporkan masih tersedia di seluruh SPBU Vivo.***
Artikel Terkait
Kementerian ESDM Pastikan BBM Pesanan Berikutnya dari Vivo dan Shell Bebas Etanol
Bahlil Langsung Turun Tangan Respons BBM Pertalite Bikin Motor Brebet di Malang
Harga BBM Pertamina Terbaru Berlaku Mulai 1 November 2025, Beberapa Ada Kenaikan
Profil Ikhlas Thamrin, dari Aktivis Demo BBM hingga Bikin Bahan Bakar Bobibos
Penjelasan Lengkap Pertamina BBM Subsidi Pertalite Mengandung Etanol