• Senin, 22 Desember 2025

Ekonomi RI Tumbuh Solid 5,04 Persen di Kuartal III 2025, Manufaktur Jadi Penggerak Utama

Photo Author
- Kamis, 6 November 2025 | 08:54 WIB
Manufaktur jadi penggerak utama pertumbuhan ekonomi RI di Kuartal III 2025 (Foto: Ilustrasi/Pexels)
Manufaktur jadi penggerak utama pertumbuhan ekonomi RI di Kuartal III 2025 (Foto: Ilustrasi/Pexels)

KONTEKS.CO.ID - Perekonomian Indonesia menunjukkan ketahanan yang kuat di tengah ketidakpastian global.

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, pertumbuhan ekonomi nasional pada triwulan III-2025 mencapai 5,04 persen secara tahunan (yoy), sejalan dengan proyeksi sejumlah ekonom dan menegaskan momentum pemulihan yang terus berlanjut.

Sektor industri pengolahan kembali menjadi mesin utama pertumbuhan, tumbuh 5,54 persen, melampaui laju ekonomi nasional.

Kontribusinya terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) meningkat menjadi 19,15 persen, dari sebelumnya 19,02 persen pada periode yang sama tahun lalu.

Baca Juga: Rupiah Tertekan di Awal Pekan: Ancaman Tarif Trump dan Kontraksi Manufaktur Jadi Pemicu

“Industri pengolahan menjadi motor penggerak utama perekonomian pada triwulan III tahun ini,” ujar Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS, Edy Mahmud, saat memaparkan data kinerja ekonomi pada Rabu, 5 November 2025.

Manufaktur Jadi Penggerak Utama

Dalam struktur ekonomi Indonesia, lima lapangan usaha terbesar masih didominasi industri pengolahan, pertanian, perdagangan, konstruksi, serta pertambangan. Dari lima sektor ini, industri pengolahan mencatatkan pertumbuhan tertinggi, diikuti oleh perdagangan dengan kontribusi 0,72 persen, dan informasi-komunikasi dengan 0,63 persen terhadap total pertumbuhan.

Sektor industri makanan dan minuman menjadi pilar utama, tumbuh 6,49 persen, seiring peningkatan permintaan domestik menjelang musim akhir tahun.

Sementara itu, industri logam dasar melonjak tajam 18,62 persen, ditopang peningkatan ekspor besi dan baja ke sejumlah mitra dagang utama.

“Industri logam dasar tumbuh 18,62 persen sejalan dengan peningkatan permintaan luar negeri untuk produk logam dasar, khususnya besi dan baja,” ujar Edy Mahmud.

Industri Kimia Melonjak Dua Digit

Selain itu, industri kimia, farmasi, dan obat tradisional juga mencatat pertumbuhan kuat sebesar 11,65 persen, melanjutkan momentum dari kuartal sebelumnya yang tumbuh 9,39 persen (yoy).

Peningkatan ini didorong oleh naiknya permintaan bahan kimia dan produk farmasi, baik dari pasar dalam negeri maupun ekspor.

Baca Juga: Kemenperin Marah Apindo Sebut Masih Terjadi Badai PHK di Industri Manufaktur, Ini loh Datanya

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rizki Adiputra

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Stok Aman, Pemerintah Putuskan Stop Impor Beras 2026

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:45 WIB
X