“Volume transaksi bisnis merchant BRI meningkat 20,8% secara yoy, menjadi Rp160,7 triliun. Sementara itu volume transaksi QRIS BRI meningkat 133,1% YoY menjadi Rp59,4 triliun dengan jumlah transaksi meningkat 161,4% YoY menjadi 527,5 miliar transaksi.
Semakin kuatnya ekosistem digital banking BRI juga tercermin dari komposisi transaksi melalui channel digital yang telah mencapai 99,4% dari total transaksi BRI. Hal ini mencerminkan keberhasilan BRI dalam mendorong migrasi nasabah dari transaksi berbasis outlet ke kanal digital yang lebih efisien, cepat dan aman
Komposisi CASA yang meningkat berkontribusi langsung pada penurunan biaya dana pihak ketiga. Dengan demikian, transformasi digital BRI tidak hanya memperluas akses layanan dan kenyamanan nasabah, namun juga memperkuat profitabilitas perseroan serta menjadi fondasi bagi pertumbuhan BRI secara berkelanjutan.
Selain penguatan di sisi funding, BRI juga memperkokoh bisnis mikro dan sinergi di bawah Holding Ultra Mikro (UMi). Direktur Micro BRI Akhmad Purwakajaya menjelaskan bahwa BRI terus melakukan business process reengineering untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi layanan mikro, termasuk redesain peran mantri dan optimalisasi platform BRIspot.
Baca Juga: Geely Starray EM-i: SUV Hybrid Canggih dengan Performa Efisien dan Desain Futuristik
“Hingga akhir September 2025, Holding UMi yang terdiri dari BRI, Pegadaian, dan PNM telah menjangkau 34,5 juta debitur aktif dengan 185 juta rekening simpanan mikro. Kami juga memiliki 1.035 outlet SenyuM, serta 3,8 juta nasabah emas dengan total simpanan 13,7 ton, tumbuh 66,9% YoY,” papar Akhmad.
Sebagai upaya untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam perputaran roda perekonomian, BRI juga terus mendorong inklusi keuangan sekaligus menciptakan sharing economy dengan melibatkan masyarakat sebagai Agen BRILink.
Hingga akhir September 2025, jumlah AgenBRILink telah mencapai lebih dari 1,2 juta agen atau tumbuh 17,8% secara YoY. Agen-agen tersebut tersebar di 66 ribu desa, menjangkau lebih dari 80% penjuru negeri.
“Dari sisi transaksi, AgenBRILink mencatatkan volume transaksi sebesar Rp1.293,5 triliun atau tumbuh 10,6% yoy, menunjukkan peran yang semakin vital dalam memberikan akses layanan keuangan formal kepada masyarakat,” papar Akhmad.
Baca Juga: DPR Akui Penurunan Rp2 Juta Belum Puaskan Presiden Prabowo, Janji Kerja Lebih Awal Tahun Depan
Di samping melalui pembiayaan dan sharing economy AgenBRILink, BRI juga terus menjalankan berbagai program pemberdayaan.
Wakil Direktur Utama BRI Agus Noorsanto menyampaikan sejumlah program yang menyentuh masyarakat dan UMKM terus dioptimalkan oleh BRI. Salah satunya, melalui Desa BRILian, yang hingga akhir September 2025, BRI telah memiliki 4.909 desa binaan yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
Selain itu, melalui program KlasterkuHidupku BRI juga telah mengembangkan 41.715 klaster usaha sebagai bagian dari strategi penguatan sektor produktif berbasis komunitas. BRI juga menghadirkan LinkUMKM yang tercatat telah dimanfaatkan oleh lebih dari 13,6 juta pelaku UMKM untuk memperluas pasar, meningkatkan kapasitas usaha, dan mempercepat proses naik kelas.
Tak hanya itu, untuk menumbuhkembangkan UMKM, BRI juga membina 54 Rumah BUMN dan telah melaksanakan 17.000 pelatihan.
Baca Juga: Pengamat: Bandar Ketar-ketir Lihat Presiden Prabowo Turun Langsung Musnahkan Narkoba
Artikel Terkait
BRI Gelontorkan Rp130 Triliun KUR dan Rp104 Miliar untuk Dapur MBG
BRI Salurkan Rp15,7 Triliun Kredit Program Rumah Murah dan Libatkan 1,2 Juta Agen BRI Link untuk Dukung Kopdes Merah Putih
Dongkrak Daya Beli Kelas Menengah Bawah, BRI Salurkan Rp74,8 Triliun, Subsidi Upah Rp2,2 Triliun, dan Siap Berikan BLTS Kesra
BRI Raih Laba Bersih Rp41,2 Triliun Hingga Triwulan III 2025
BRI Bakal Sasar Payroll Perusahaan Besar dan Gandeng Banyak Developer untuk Dongkrak KPR