KONTEKS.CO.ID - Setelah tak lagi menjabat sebagai Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, nama Arsjad Rasjid sempat jarang terdengar di ranah publik.
Namun kini, ia kembali dengan gebrakan baru di dunia investasi.
Melalui perusahaan barunya, Sriwijaya Capital, Arsjad resmi terjun ke sektor ekuitas swasta yang berfokus pada kawasan Asia Tenggara.
Baca Juga: Sesal Fabio Quartararo di Sprint Race MotoGP Indonesia
Yang menarik, dana kelolaan Sriwijaya Capital tak main-main, mencapai sekitar US$300 juta atau hampir Rp5 triliun (kurs Rp16.500 per dolar AS).
Perusahaan ini diklaim akan menjadi platform investasi strategis untuk mendorong pertumbuhan bisnis di sektor-sektor potensial, mulai dari kesehatan hingga transisi energi.
“Alhamdulillah, Sriwijaya Capital resmi diluncurkan,” tulis Arsjad melalui akun Instagram pribadinya, @arsjadrasjid, pada Sabtu, 4 Oktober 2025.
Gandeng Investor Internasional, Fokus ke Pasar Asia Tenggara
Baca Juga: Resmi! TREASURE Akan Gelar Konser Pulse On di Indonesia Arena 25–26 April 2026
Dalam kiprah awalnya, Sriwijaya Capital telah menggandeng BluFive Capital, perusahaan investasi berbasis di Abu Dhabi.
Kerja sama ini diharapkan dapat membuka akses modal dan peluang ekspansi lintas negara, termasuk masuknya investasi baru ke Indonesia.
Tak hanya itu, Arsjad juga berencana menjalin kemitraan dengan Danantara, platform investasi regional yang fokus pada penguatan konektivitas ekonomi antarnegara ASEAN.
Langkah ini menunjukkan keseriusan Sriwijaya Capital dalam membangun jembatan antara modal internasional dan potensi besar pasar domestik.
Baca Juga: OJK Sebut BCA Tak Bersalah di Kasus Bobol RDN Rp70 Miliar Panca Global
Arsjad menjelaskan bahwa Indonesia memiliki peran penting sebagai pasar jangkar (anchor market) sekaligus batu loncatan bagi investor yang ingin menembus pasar Asia Tenggara.
“Kami membangun Sriwijaya Capital dengan visi jangka panjang untuk mendukung perusahaan-perusahaan yang bisa tumbuh menjadi juara regional,” ujarnya.
Fokus Investasi: Kesehatan, Energi, dan Bisnis Konsumen
Melihat tren ekonomi global yang terus berubah, Arsjad menilai beberapa sektor memiliki prospek pertumbuhan signifikan.
Baca Juga: Dedi Mulyadi Ajak ASN, Siswa, dan Masyarakat Donasi Sehari Seribu Lewat Gerakan Rereongan Poe Ibu
Di antaranya adalah sektor kesehatan, energi terbarukan, produk dan jasa konsumen, serta bisnis industri.
Menurutnya, Sriwijaya Capital akan mengambil pendekatan investasi berbasis nilai (value-based investment), dengan memberikan dukungan menyeluruh pada perusahaan mitra mulai dari akses modal, strategi bisnis, hingga jaringan internasional.
“Kami melihat Indonesia bukan hanya pasar besar, tapi juga pusat pertumbuhan baru di kawasan. Ini momentum untuk menunjukkan semangat Indonesia Incorporated,” kata Arsjad.
Inisiatif tersebut, lanjutnya, merupakan wujud kolaborasi antara sektor swasta dan pemerintah sebagai “mesin ganda” penggerak ekonomi nasional.
Baca Juga: Korban Meninggal Dunia Musala Ponpes Al Khoziny Ambruk Jadi 16 Orang, 47 Lainnya Masih Dicari
Peran CEO Hartanto Tjitra dan Visi Jangka Panjang
Sebagai penggerak operasional, Arsjad menunjuk Hartanto Tjitra sebagai CEO Sriwijaya Capital.
Hartanto menjelaskan bahwa mandat utama perusahaan adalah bermitra dengan para wirausahawan dan pelaku bisnis potensial di kawasan.
“Kami mengambil pendekatan investasi berbasis nilai. Bekerja erat dengan pemilik dan manajemen perusahaan untuk mempertajam strategi dan membangun ketahanan jangka panjang,” ungkap Hartanto.
Baca Juga: Prabowo Gelar Pertemuan dengan Jokowi di Kertanegara, Menhan Sebut Hanya Silaturahmi
Dengan strategi tersebut, Sriwijaya Capital berharap dapat menjadi mitra terpercaya bagi perusahaan yang ingin naik kelas, dari pemain lokal menjadi pemimpin regional.
Langkah Baru Arsjad, Semangat Lama: Indonesia Maju Lewat Investasi
Kembalinya Arsjad Rasjid ke dunia bisnis lewat Sriwijaya Capital menjadi bukti bahwa ia masih memiliki visi besar bagi perekonomian Indonesia.
Artikel Terkait
Emas Antam Meroket Hati Ini! Harga 1 Gram Hari Ini Sentuh Rp2,239 Juta, Buyback Juga Ikut Naik
Consumer BRI Expo 2025 di Surabaya Hadirkan Puluhan Pengembang dan Belasan Merek Kendaraan, Banyak Penawaran Ciamik!
AS Terapkan Syarat Baru untuk Impor Udang dan Rempah dari Indonesia
AS Minta Indonesia Serius Selidiki Kontaminasi Radioaktif dalam Ekspor Udang dan Rempah ke AS
OJK Sebut BCA Tak Bersalah di Kasus Bobol RDN Rp70 Miliar Panca Global