APKLI-P Dukung Purbaya Tak Naikkan Cukai Rokok

KONTEKS.CO.ID – Asosiasi Pedagang Kaki Lima Indonesia Perjuangan (APKLI P) mendukung kebijakan Menteri Keuangan (Menkeu), Purbaya Yudhi Sadewa, tidak menaikkan cukai rokok.

 

"Atas kebijakan tersebut APKLI-P mendukungan penuh," kata Ali Mahsun, Ketua Umum APKLI-P di Jakarta, Jumat, 3 Oktober 2025.

 

Ia menyampaikan, sangat masuk akal pemerintah tidak menaikkan cukai rokok tahun depan, yakni untuk mencegah matinya pabrik rokok dan industri rumahan rokok, lonjakan pengangguran akibat PHK, serta memberikan penghidupan bagi masyarakat. 

 

 

Ali lebih lanjut menjelaskan alasan APKLI-P mendukung kebijakan Purbaya tidak menaikkan cukai rokok. Pihaknya menilai bahwa ekosistem ekonomi pertembakauan di Indonesia bukan saja konstribusikan 10% dari total penerimaan negara dari cukai dan pajak rokok, di antaranya Rp218 triliun tahun 2024.

 

"Lebih dari itu, libatkan 17 juta pelaku ekonomi rakyat kecil dari hulu hingga hilir," ujarnya. 

 

Menurut Ali, ada 2,5 juta petani tembakau, 1,5 juta petani cengkeh, 750 ribu buruh pabrik rokok, 750 ribu emak-emak dan buruh home industri rokok, serta 10 juta sektor hilir yang terdiri pedagang asongan, kopi keliling, warung kelontong, kuliner, los-los di pinggir jalan, di pasar tradisional, dan di sentra ekonomi rakyat kecil lainnya.

 

 

Ia menyebut bahwa itu menghidupi sekitar 51 juta penduduk di Indonesia. Ketika industri rokok terancam gulung tikar, mereka juga terancam menjadi pengangguran akibat PHK, kehilangan mata pencarian dan sumber penghidupan. 

 

"Puluhan juta rakyat Indonesia butuh makan atau penghidupan dari ekosistem pertembakauan di negeri ini," ujarnya.