KONTEKS.CO.ID - Investor kini lebih melirik surat utang negara (SUN) Indonesia dibanding obligasi India dalam persaingan dua pasar berimbal hasil tinggi tradisional Asia. Analis menilai tren ini masih akan berlanjut.
Selisih imbal hasil obligasi tenor 10 tahun Indonesia dan India saat ini sekitar 10 basis poin.
Ekonom yang disurvei Bloomberg memperkirakan selisih tersebut akan berlipat ganda pada kuartal ketiga 2026.
Hal itu menegaskan ekspektasi kinerja yang lebih kuat dari surat utang Indonesia.
Baca Juga: Lebanon Akan Jadi Ujian Serius Taktik Baru Kluivert di Timnas Garuda
Investor tetap menempatkan dana mereka di Indonesia meski ada gejolak politik.
Mereka bertaruh pada prospek pemangkasan suku bunga yang lebih kuat, disiplin fiskal yang lebih baik, serta risiko perdagangan yang lebih rendah dibanding India, yang pertumbuhannya tertekan akibat tarif impor 50 persen dari Presiden AS Donald Trump.
Perlu diketahui tarif buat India itu paling keras di Asia.
“Obligasi Indonesia berpotensi terus mengungguli hingga akhir tahun mengingat Bank Indonesia terbuka pada opsi pemangkasan suku bunga lebih lanjut,” Murray Collis, Head of Asia Fixed Income di Manulife Investment Management.
Baca Juga: SPBU Shell Sudah Sediakan Stok Bensin Super, Lainnya?
“Sementara Reserve Bank of India (RBI) lebih berhati-hati karena khawatir inflasi bisa melonjak pada paruh kedua tahun ini.”
Imbal hasil obligasi 10 tahun Indonesia diperkirakan turun ke level 5,98 persen pada kuartal ketiga 2026, menurut rata-rata proyeksi ekonom yang disurvei Bloomberg.
Sementara obligasi India diprediksi berada di level 6,16 persen.
Ini akan meninggalkan selisih 18 basis poin yang menguntungkan Indonesia. Arus modal juga mencerminkan perbedaan tersebut.
Artikel Terkait
Telegram Galang Modal Rp5,19 Triliun via Obligasi, Mau Ngegas Saingi WhatsApp
Mengenal Investasi Obligasi: Pilihan Tepat untuk Investasi Jangka Menengah dan Panjang
MicroStrategy Siap Tawarkan Obligasi Rp10,5 Triliun untuk Beli Bitcoin
Medco Energi Bayar Utang dengan Terbitkan Obligasi Baru Rp1 Triliun
WIFI Siapkan Rp8,4 Triliun untuk Ekspansi Jaringan Internet, Rights Issue dan Obligasi pun Digeber