Aplikasi Paylater, Solusi Praktis atau Jerat Utang Baru? Risiko dan Manfaat yang Wajib Kamu Tahu

KONTEKS.CO.ID - Gaya hidup serba cepat di era digital bikin layanan keuangan baru terus bermunculan. Salah satu yang paling populer adalah fitur paylater.

Dengan layanan ini, pengguna bisa belanja sekarang dan bayar nanti. Praktis banget, terutama buat generasi muda yang kadang butuh fleksibilitas sebelum gajian cair.

Beberapa aplikasi besar seperti GoPayLater, ShopeePayLater, hingga Traveloka Paylater hadir dengan cicilan fleksibel yang bisa dipilih sesuai kebutuhan.

Baca Juga: Giorgio Armani Tutup Usia, Siapa Pewaris Harta Rp194 Triliun? Keluarga atau Leo Dell Orco, Tangan Kanannya?

“Proses pengajuan biasanya gampang banget, tanpa ribet, dan bisa langsung dipakai untuk transaksi sehari-hari,” ungkap seorang pengguna di media sosial.

Risiko Paylater: Manfaat atau Masalah Baru?

Meski terdengar menggiurkan, fitur paylater bukan tanpa risiko. Penggunaan yang asal-asalan bisa bikin penggunanya terjebak utang konsumtif.

Apalagi, bunga dan denda keterlambatan cukup tinggi. Jika tidak dikelola dengan baik, keuangan pribadi bisa jebol.

Salah satu pakar keuangan menegaskan, “Paylater itu ibarat pisau bermata dua. Bisa bantu, tapi juga bisa melukai kalau tidak hati-hati.”

Baca Juga: Ada Celah Nadiem Makarim Bisa Lolos Hukuman atas Dugaan Korupsi Laptop Chromebook Rp1,9 T

Literasi Keuangan Jadi Kunci Aman Pakai Paylater

Paylater sebaiknya dianggap sebagai alat bantu, bukan gaya hidup boros. Di sinilah pentingnya literasi keuangan.

Mengatur batas pengeluaran, memilih tenor cicilan yang realistis, dan membayar tagihan tepat waktu bisa jadi langkah sederhana agar tetap aman.

Kuncinya adalah kontrol diri. Jangan sampai kemudahan transaksi malah bikin kantong jebol.

Baca Juga: Harta Nadiem Makarim Merosot Tajam, Pernah Jadi Menteri Terkaya Kabinet Jokowi 

Kesimpulan: Bijak atau Terjebak?

Aplikasi paylater memang menawarkan solusi modern buat aktivitas keuangan sehari-hari.