• Senin, 22 Desember 2025

Portofolio Sustainable Finance BRI Capai Rp807,8 Triliun, Jadi yang Terbesar di Indonesia

Photo Author
- Jumat, 29 Agustus 2025 | 17:32 WIB
Portofolio Sustainable Finance BRI Capai Rp807,8 Triliun (Foto: Bank BRI)
Portofolio Sustainable Finance BRI Capai Rp807,8 Triliun (Foto: Bank BRI)

Portofolio pembiayaan hijau (green loan) BRI mencakup proyek energi baru terbarukan, transportasi ramah lingkungan, bangunan hijau, produk ramah lingkungan, serta berbagai Kegiatan Usaha Berwawasan Lingkungan (KUBL) lainnya.

Hal itu diidentifikasi berdasarkan POJK No. 51 tahun 2017 tentang Penerapan Keuangan Berkelanjutan bagi Lembaga Jasa Keuangan, Emiten, dan Perusahaan Publik.

Hingga Triwulan II 2025, portofolio sustainable financing BRI mencapai Rp807,8 triliun. Jumlah tersebut setara dengan 64,01 persen dari total portofolio pembiayaan BRI.

Portofolio ini terdiri oleh social loan yang mencapai Rp715,5 triliun, pembiayaan hijau atau green loan sebesar Rp86,9 triliun, serta investasi pada ESG-based corporate bonds senilai Rp5,4 triliun.

Baca Juga: Bahlil Lantik Laode Sulaeman Jadi Dirjen Migas, Targetkan Percepatan Reformasi Energi Nasional

Alhasil, BRI tidak hanya menciptakan nilai ekonomi dan memberikan dampak finansial kepada nasabah, namun juga berkontribusi pada pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) Indonesia terutama pada Goals No. 8 – Decent Work and Economic Growth dan Goals No. 11 – Sustainable Cities & Communities melalui integrasi prinsip keberlanjutan dalam strategi pembiayaan dan model bisnis Perseroan.

Selain penyaluran kredit dan melakukan investasi, BRI juga menerbitkan instrument pendanaan seperti Sustainability Bond, Green Bond, Social Bond, dan instrument pendanaan lainnya yang berbasis sustainability.

Bahkan, hingga Triwulan II/2025, portofolio sustainable funding BRI telah mencapai 65,65 persen dari total wholesale funding yang dihimpun BRI.

Ahmad Solichin menjelaskan, dalam menerbitkan bond berbasis keberlanjutan, BRI mengacu pada standar-standar yang berlaku, di antaranya POJK No. 60 tahun 2017 terkait Penerbitan dan Persyaratan Efek Bersifat Utang Berwawasan Lingkungan (Green Bond) yang diperbarui melalui POJK No. 18 tahun 2023 terkait Penerbitan dan Persyaratan Efek Bersifat Utang dan/atau Sukuk Berlandaskan Keberlanjutan.

Baca Juga: Gegara Demo Sejak Jumat Pagi, Sarinah Umumkan Tutup Lebih Awal

Selain mengacu pada regulasi nasional, BRI juga berpedoman pada guidelines penerbitan instrumen bond yang dikeluarkan International Capital Market Association (ICMA).

Seperti menyalurkan pembiayaan berkelanjutan, BRI pun memperhatikan impact atas penyaluran proceed penerbitan instrument pendanaan berbasis sustainability yang dilakukan.

Sementara, terkait penyaluran proceed dari Green Bond dan Social Bond, BRI menyasar sektor dan kategori berkelanjutan.

Sektor tersebut seperti, Renewable Energy melalui pembiayaan ke pembangkit listrik tenaga air, Sustainable Land Use melalui pembiayaan ke sektor kelapa sawit bersertifikasi keberlanjutan.

JUga, Employment Generation dan Socioeconomic Advancement melalui penyaluran KUR dan Kupedes.***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Lopi Kasim

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Stok Aman, Pemerintah Putuskan Stop Impor Beras 2026

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:45 WIB
X