Pada Triwulan II 2025, industri kulit dan alas kaki tumbuh 8,31% (y-on-y), jauh di atas pertumbuhan ekonomi nasional yang hanya 5,12%.
Hingga Februari 2025, sektor ini sudah menyerap 921 ribu tenaga kerja, naik 35% dibanding tahun sebelumnya.
Pemerintah mencatat, sepanjang Januari-Agustus 2025 ada 18 perusahaan besar yang masuk ke sektor alas kaki dengan investasi mencapai Rp10 triliun.
Tambahan modal ini diperkirakan meningkatkan kapasitas produksi hingga 73,4 juta pasang sepatu dan hampir 250 juta pasang komponen, sekaligus membuka lebih dari 100 ribu lapangan kerja baru.
Baca Juga: KPK Dalami Korupsi Iklan BJB, Lisa Mariana Ngaku Ada Dana Anak dari Ridwan Kamil
Strategi Perluasan Pasar Ekspor
Agus menyebut, meski industri alas kaki Indonesia menghadapi tantangan tarif dan non-tarif, peluang pasar tetap terbuka lebar.
Amerika Serikat masih jadi tujuan utama, disusul Uni Eropa dan pasar non-tradisional yang terus berkembang.
"Dengan adanya pemangkasan tarif impor di AS, daya saing produk kita semakin kuat," ujarnya.
Selain itu, pemerintah juga tengah melakukan perundingan dengan Uni Eropa dan Peru untuk membuka pasar baru.
Harapannya, ekspor sepatu buatan Indonesia makin meluas dan industri alas kaki tetap menjadi sektor unggulan padat karya yang berkontribusi signifikan pada perekonomian.***
Artikel Terkait
Sepatu Converse Buatan Batang Tembus Pasar Amerika Serikat, Nilainya Ribuan USD
Buruh Batang Ekspor Sepatu Converse ke AS dan Australia, Industri Alas Kaki RI Bangkit: 18 Pemain Global Investasi Rp10 T!