• Senin, 22 Desember 2025

Juli Lalu Uang Beredar Cetak Rekor Rp9.569,7 Triliun, Ini Analisis Bank Indonesia

Photo Author
- Jumat, 22 Agustus 2025 | 18:44 WIB
Rupiah Melemah terhadap Dolar AS, Sentimen RAPBN 2026 dan Konflik Global Jadi Penekan. (Canva.com)
Rupiah Melemah terhadap Dolar AS, Sentimen RAPBN 2026 dan Konflik Global Jadi Penekan. (Canva.com)

KONTEKS.CO.ID – Likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) pada Juli 2025 mengalami pertumbuhan lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya.

Pertumbuhan M2 pada Juli tercatat sebesar 6,5 persen secara tahunan (yoy).

Persentase itu meningkat dari 6,4 persen pada Juni 2025, sehingga total uang beredar mencapai Rp9.569,7 triliun.

Peningkatan ini didorong pertumbuhan uang beredar sempit (M1) yang mencapai 8,7 persen (yoy), serta uang kuasi yang tumbuh 4,8 persen (yoy).

Baca Juga: Uang Beredar di Juni 2025 Tembus Rp9.597 Triliun, Tumbuh 6,5 Persen

“Kondisi ini mencerminkan bertambahnya aktivitas ekonomi dan kebutuhan transaksi masyarakat yang lebih tinggi di tengah perekonomian yang terus bergerak,” kata Junanto Herdiawan, Direktur Eksekutif Departemen Publikasi BI, melalui siaran pers tertulis pada Jumat 22 Agustus 2025.

Perkembangan M2 pada Juli 2025 terutama dipengaruhi aktiva luar negeri bersih dan tagihan bersih kepada Pemerintah Pusat (Pempus).

Aktiva luar negeri bersih tercatat tumbuh 7,3 persen (yoy), meningkat dari 3,9 persen pada bulan sebelumnya, sehingga mencapai Rp2.004,1 triliun.

Baca Juga: 83 Persen Uang RAPBN 2026 Dikuasai Pusat: Gawat, Potensi Resentralisasi Belanja Negara dan ‘Distrust’ kepada Daerah Kian Nyata

Sementara itu, tagihan bersih kepada Pempus mengalami kontraksi 6,2 persen (yoy), lebih rendah dibandingkan kontraksi pada Juni 2025 sebesar 8,2 persen.

Hal ini menunjukkan adanya perbaikan posisi keuangan pemerintah dan penyesuaian manajemen likuiditas.

Di sisi lain, penyaluran kredit pada Juli 2025 tercatat tumbuh 6,6 persen (yoy), sedikit menurun dari 7,6 persen pada Juni 2025.

Baca Juga: BI Ungkap Uang Primer Tumbuh Lebih Tinggi pada Mei, Tanda Likuiditas Ekonomi Membaik

Meski demikian, pertumbuhan kredit tetap menjadi pendorong penting bagi kegiatan ekonomi dan konsumsi domestik.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ari DP

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Stok Aman, Pemerintah Putuskan Stop Impor Beras 2026

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:45 WIB
X