KONTEKS.CO.ID - Operator waralaba merek-merek Amerika di Indonesia dan Malaysia tengah melakukan berbagai strategi guna mengatasi kerugian akibat kampanye boikot pro-Palestina yang menargetkan perusahaan-perusahaan seperti McDonald’s, Starbucks, KFC, Domino’s, dan Unilever.
Sejak Oktober 2023, gerakan global Boikot, Divestasi, dan Sanksi (BDS) memicu protes dan penolakan dari konsumen di negara-negara mayoritas Muslim terhadap merek-merek yang dianggap memiliki hubungan dengan Israel. Dampaknya sangat terasa dengan bisnis gerai banyak yang tumbang.
“Revenue Starbucks Malaysia anjlok 38,2 persen di kuartal akhir 2023,” kata laporan dari Berjaya Food, operator Starbucks di Malaysia.
Baca Juga: Potensi Boikot Lagi, Real Madrid Bungkam Seusai Nominasi Ballon d’Or 2025 Diumumkan
KFC di Malaysia menutup sementara lebih dari 100 outlet, menyebut “kondisi ekonomi yang menantang” sebagai alasan utama keputusan itu.
Sementara itu, McDonald’s mengalami penurunan tajam di pasar Muslim seperti Indonesia dan Malaysia, yang disebut CEO Chris Kempczinski sebagai dampak langsung konflik Gaza.
Di Indonesia, Unilever juga merasakan tekanan tajam: pangsa pasarnya turun dari 38,5 persen menjadi 34,9 persen pada kuartal tiga 2024, sebagian besar digerogoti merek lokal yang harganya lebih terjangkau.
Baca Juga: Strategi Starbucks Bangkitkan Penjualan yang Lesu karena Boikot
Di tengah krisis itu, operator lokal menggencarkan strategi untuk meraup cuan.
Contohnya beberapa gerai menerapkan diskon dan promosi agresif, sambil menekankan akar lokal brand mereka.
Misalnya, KFC menyoroti kepemilikan oleh Johor Corporation serta mayoritas staf Muslim.
Muncul lonjakan minat ke kedai kopi dan produk lokal.
Baca Juga: Superman 2025 Tuai Boikot, Disebut Pro-Palestina dan Anti-Israel? Ini Fakta di Baliknya
Di Malaysia, kedai seperti ZUS Coffee dan Gigi Coffee mencatat peningkatan penjualan 10–20 persen.
Artikel Terkait
KFC Malaysia Tutup 100 Gerai Lebih Gara-gara Boikot Konflik Gaza, Pemilik Starbuck Memelas
Terdampak Aksi Boikot Produk Israel, Saham SM Entertainment Anjlok Setelah NCT Kolaborasi dengan Starbucks
Ada Superhero Israel di Film Captain America 4, Kelompok Pro Palestina Serukan Boikot
Boikot Tesla dan Starlink Meluas, Showroom di AS Digempur Demonstran Protes ke Elon Musk